Thursday, November 15, 2012

Remember August ( Part 43 : A Very Last Song )


***

            Semenjak incident itu, well, mungkin bukan insiden juga, karena jelas August dan Greyson semakin memperdekat diri mereka. Dengan tenangnya, Greyson bergandeng enteng tangan August kemana, dan dengan tenangnya juga August tertawa dengan lepas disamping Greyson, atau lebih tepat di dalam rengkuhan Greyson. Memang mereka tidak mendeklarasikan pernyataan mereka, dengan tiga kata sakral itu, dan August tau hubungan mereka ngambang. Mereka lebih dari teman, tapi August sudah pasti bukanlah seseorang kekasih dari Greyson. Beberapa kali fans memergoki mereka berdua sedang ada di restaurant, dan berbicara, sambil menatap mata satu sama lain. Beberapa kali juga fans memergoki August, sedang dengan santainya, melingkarkan tangannya ditubuh Greyson, dan Greyson merangkul pinggang gadis itu.

            Disaat mereka berfikir bagaimana bahagia, dan tenangnya August dipangkuan Greyson. mereka semua salah, jangan anggap disaat August berada di pelukan Greyson merasa lepas. Tapi ada sekelebat ngilu di tubuhnya, yang siap menggelitik semua sudut sarafnya, disaat Greyson dengan tiba-tiba memeluk August dari belakang seakan tubuh August menegang, siap disentrum oleh sentuhan laki-laki itu.

***

“where do you want to go?” sms dari August ke Greyson. Greyson tersenyum, lalu dengan cepat dia membalas sms itu.

“interview, how about you?” tanya Greyson kembali, disebrang sana. August tersenyum melihat balasannya yang terlalu cepat. August kembali mengetik dengan cepat.

“i don’t know, but Scooter invited me to Justin’stechnical meeting” ucap August, Greyson mengerinyit melihat sms itu.

“justin bieber?” tanya lagi, dan segera dapat balasan bertulisan “yes”. Greyson mengerinyit kenapa.

“you got an offer with his tour, didn’t you?” kembali ketik Greyson, dan segera mendapat balasan “no”. Greyson heran, dirinya berdiri ketika ibunya terdengar setengah berteriak untuk segera berkumpul, karena sebentar lagi akan on air dalam tv shows.

“okay, talk to you later, gonna go, bye” ketik Greyson, lengkap dengan emotion wink. August yang sedang di belahan kota lain tertawa, dan segera bersiap-siap dengan invitation yang random ini, sebenarnya ada maksud apa dari semua invitation ini?

***

“Hey Justin” sapa August dengan kikuk. Justin tersenyum dengan lebar dan langsung memeluk gadis yang berumur 15 tahun didepannya.

“aye August, glad to see you come” ucap Justin tersenyum. August mengangguk.

“come in, we all waiting for you” ucap August. August masuk kedalam, disaat dia membuka pintunya.

“shit” guman August langsung.

***

            Gimana August bisa lupa, kalau Cody Simpson sedang tour dengan artis yang baru saja mengundang di technical meetingnya?! Gila, August bego! Mau gak mau August, harus duduk dengan lelaki yang sukses membuatnya terlalu terpuruk, dan sialnya, dia duduk di tepat samping cody.

“shit” batin August kembali, apa-apaan sih ini. Menyesalnya lagi, kapan saja Cody bisa melihat bekas luka sayatan yang pernah terjadi tempo lalu di Ireland. Gila, mimpi apa dia semalam? Dia di Atlanta, tidak berharap untuk mendapatkan gambaran seperti ini.

“okay, I guesslet’s start the meeting” ucap Scooter dari depan August langsung menghela nafas dan menghadap ke depan, ke arah Scooter.

“before that, i want to say thank you for August’s present, so, August i’m starting with you first, since tomorrow is My Wourld 2.0 anniversary, would you like to sign Overboard, with Justin tomorow in here, Atlanta” ucap Scooter, August mengerutkan alisnya.

“why me?” tanya August lagi, jelas ini sebenarnya keuntungan bagi August untuk menaikkan namanya, tapi kenapa dia dari segelintir penyanyi artis lebih terkeal, dan dewasa?

“someone, suggested me to work with you, because you are the one who will understand all about the condition, and really follow the rule, and won’t be like bossy around everyone” ucap Scooter jujur.

“who suggested you?” tanya August lagi, dengan bersender, dan menatap lurus ke arah Scooter. Scooter terdiam, dan menunduk, August pandang samping juga ikut menunduk. August mengambil nafas dan menghembuskan nafasnya. Dia tau sapa yang menyarankan Scooter.

“i can’t say anything now, because my manager who had all of my schedule, you can ask her first” ucap August.

“we had” ucap Scooter, “and she said, that it depended on you, you wanted it or not” ucap Scooter dengan senyum kemenangan. August menghela nafas, dan sesekali berfikir.

“well, what i have gonna loose? Sure why not” ucap August kembali. Semua orang lega, setelah berdiskusi selama 2 jam, baru rapat itu telah selesai. August menghela nafasnya, dan mohon pamit untuk kembali ke hotelnya Scooter membolehi, dengan senyuman August menutup pintu dibelakangnya. August langsung senyum sarkastik.

“why you need to see me now?” tanya August dengan pelan, ke arah Cody, yang pasti tidak bisa mendengar apa perkataannya.

***

Philips Arena, Atlanta

            Suara gemuruh hentakan lagu dari lagu Beauty and A Beat meriuhkan Philips Arena. Justin dengan energik menari dan menyanyi diatas panggung. Tiga jam berada di satu tempat dengan Cody sangatlah menyiksa dirinya. Sungguh, jika melihat tubuh Cody rasanya tuh semua kenangan yang seharussnya masin bermain-main. Sudah berapa kali August melamun, disaat tidak sengaja melihat Cody Simpson? August menghela nafasnya, dan kembali menatap iPhonenya. Tumbenan sekali Greyson tidak meng-sms atau mengirim email. August hanya mengerinyit heran, lalu berdiri, disaat salah satu crew memanggil dirinya. Terdengar, percakapan manis diantara Justin dan Belieber.

“now, since it’s my My Wolrd’s anniversary, i will sing one beautiful song, with beautiful girl, and please, welcome. August everybody” ucap Justin. Semua orang berteriak, siapa sangka August Wibowo artis yang sedang naik daun, ada di konser Justin. August muncul dengan awalan lagu Overboard.

“It’s feel like we’ve been out a see” nyanyi August dengan senyum, Justin tersenyum, dan merangkul gadis itu. Mereka berdua bernyanyi dengan senyuman. August tersenyum menyanyi disamping Justin. Merasakan betapa besarnya teriakan yang diterima Justin setiap harinya, jauh lebih kencang dari yang biasa dihadapi oleh August. Seelah lagu itu selesai. Justin memeluk August, dan mengajaknya ke backstage. Disaat August berfikir itu menjadi closing, ternyata muncul Cody Simpson, dengan gitarnya.

“This is my last perfomace, Happy Anniversary for My World 2.0 and this. That Should be Me” ucap Cody. Semua orang berteriak.

“everybody laughing in my mind, rumors spreading about this other guy” nyanyi Cody dengan mata terpejam, memang disaat Cody menyanyikan ini, August dan Cody sudah berpisah seperti 10 bulan atau lebih, karena ini sudah mulai memasuki musim dingin di tahun 2013 ini. August menghembuskan nafasnya dan terpejam. August kembali melihat bekas sayatannya itu. August berguman.

“you are the one who started this” ucap August dalam hati dan kembali melihat layar. Seaakan semua berhenti, mendengar nyanyian Cody, jelas orang-orang yang ada di depannya tau, untuk siapa lagu itu.

“that should be me feeling your kiss, that should be me buying you gift, this is so wrong i can’t go on, till you believe that should be me” nyanyi Cody dengan pelan, dan dengan isak tangis yang tertahan. Semua orang membeku mendengar nyanyian beku. Tapi hanya satu orang yang terdiam menatap video itu, August kembali melihat luka ditangannya itu.

            August menggelengkan kepalanya, mendengar itu semua, setelah konser ditutup dengan That Should be Me dari Cody. August langsung berpaling dari Cody disaat dia keluar dari panggung. August membuang pandangannya.

“August, please” ucap Cody menahan tangannya. August terdiam, dan menatap kembali mata aqua itu.

“you ask me waiting for what more Cody? What? Isn’t that enough you keep me waiting forr all those months? Isn’t it enough that all the tears i’ve been through?” tanya August pelan, ke arah Cody. Cody menunduk.

“i’m sorry” ucap Cody. August melepas tangannya dengan pelan dari genggaman Cody.

“do you have any idea about what i’ve been through? All of people, even Sasta, told me that you are going out with another girl, i didn’t believe her, let me tell you again, i didn’t fucking believe her, instead believed you.” Ucap August lagi, menahan air matanya di hadapan Cody, padahal dia sudah berjanji tidak menangis karena lelaki ini lagi.

“but i love you” ucap Cody. August serasa akan mau menampar lelaki itu dihadapannya.

“but you kissed her Cody, do you know how hurt it was, when i saw thee picture, do you know that time, i cut my self, do you know how big my trust i gave to you, but suddenly you just played with my heart, do you know it hurted the most, when i asked you, what should we do, should we break up? And you didn’t answer att all, until now Cody, i don’t know that are you still my boyfriend or not” tangis August pecah dihadapan Cody. Cody terkesiap mendengar semua pengakuan August yang terlalu jujur. Cody mengambil nafasnya.

“i’m sorry” ucap Cody, August menghapus tangisannya, dan kembali menelan semua muntahan tangisannya.

“i forgive you, and we’re done officially done” ucap August, lalu pergi dari hadapan Cody, dan segera meminta manajernya untuk kembali ke hotel. Disaat keluar dari gedung. August bingung apakah dia harus mengeluarkan tangisannya? August merasa ingin berteriak dengan sekeras—kerasnya.

“Tuhan, dia benci Cody” teriak dirinya dalam hati sambil duduk dilantai kamar hotelnya sendiri


***

>> yappp, setelah gue pikir pikir, gue bakal sibuk 2 minggu kedepan. gue yakin semester 2 jadwal gue makin hectic lagi. gue yakin gue gak bakal bisa bikin cerita sesering sekarang. sooooooo, sadly to say, this story will end in part 45 :) yap, 2 parts to go. so sorry banget gak bisa manjangin cerita ini, hell in the first place i got so many idea with this story but, looking in my condition, i cant do that. i hope you guys understand, my situation. so as usual, thank you for reading, and let me know what do you think

Awesome forever
- @Audeeyah

No comments:

Post a Comment