***
Semenjak incident itu, well, mungkin
bukan insiden juga, karena jelas August dan Greyson semakin memperdekat diri
mereka. Dengan tenangnya, Greyson bergandeng enteng tangan August kemana, dan
dengan tenangnya juga August tertawa dengan lepas disamping Greyson, atau lebih
tepat di dalam rengkuhan Greyson. Memang mereka tidak mendeklarasikan
pernyataan mereka, dengan tiga kata sakral itu, dan August tau hubungan mereka
ngambang. Mereka lebih dari teman, tapi August sudah pasti bukanlah seseorang
kekasih dari Greyson. Beberapa kali fans memergoki mereka berdua sedang ada di
restaurant, dan berbicara, sambil menatap mata satu sama lain. Beberapa kali juga
fans memergoki August, sedang dengan santainya, melingkarkan tangannya ditubuh
Greyson, dan Greyson merangkul pinggang gadis itu.
Disaat mereka berfikir bagaimana bahagia,
dan tenangnya August dipangkuan Greyson. mereka semua salah, jangan anggap
disaat August berada di pelukan Greyson merasa lepas. Tapi ada sekelebat ngilu
di tubuhnya, yang siap menggelitik semua sudut sarafnya, disaat Greyson dengan
tiba-tiba memeluk August dari belakang seakan tubuh August menegang, siap
disentrum oleh sentuhan laki-laki itu.
***
“where
do you want to go?” sms dari August ke Greyson. Greyson tersenyum, lalu dengan
cepat dia membalas sms itu.
“interview,
how about you?” tanya Greyson kembali, disebrang sana. August tersenyum melihat
balasannya yang terlalu cepat. August kembali mengetik dengan cepat.
“i
don’t know, but Scooter invited me to Justin’stechnical meeting” ucap August,
Greyson mengerinyit melihat sms itu.
“justin
bieber?” tanya lagi, dan segera dapat balasan bertulisan “yes”. Greyson
mengerinyit kenapa.
“you
got an offer with his tour, didn’t you?” kembali ketik Greyson, dan segera
mendapat balasan “no”. Greyson heran, dirinya berdiri ketika ibunya terdengar
setengah berteriak untuk segera berkumpul, karena sebentar lagi akan on air
dalam tv shows.
“okay,
talk to you later, gonna go, bye” ketik Greyson, lengkap dengan emotion wink.
August yang sedang di belahan kota lain tertawa, dan segera bersiap-siap dengan
invitation yang random ini, sebenarnya ada maksud apa dari semua invitation
ini?
***
“Hey
Justin” sapa August dengan kikuk. Justin tersenyum dengan lebar dan langsung
memeluk gadis yang berumur 15 tahun didepannya.
“aye
August, glad to see you come” ucap Justin tersenyum. August mengangguk.
“come
in, we all waiting for you” ucap August. August masuk kedalam, disaat dia
membuka pintunya.
“shit”
guman August langsung.
***
Gimana August bisa lupa, kalau Cody
Simpson sedang tour dengan artis yang baru saja mengundang di technical
meetingnya?! Gila, August bego! Mau gak mau August, harus duduk dengan lelaki
yang sukses membuatnya terlalu terpuruk, dan sialnya, dia duduk di tepat
samping cody.
“shit”
batin August kembali, apa-apaan sih ini. Menyesalnya lagi, kapan saja Cody bisa
melihat bekas luka sayatan yang pernah terjadi tempo lalu di Ireland. Gila,
mimpi apa dia semalam? Dia di Atlanta, tidak berharap untuk mendapatkan
gambaran seperti ini.
“okay,
I guesslet’s start the meeting” ucap Scooter dari depan August langsung menghela
nafas dan menghadap ke depan, ke arah Scooter.
“before
that, i want to say thank you for August’s present, so, August i’m starting
with you first, since tomorrow is My Wourld 2.0 anniversary, would you like to
sign Overboard, with Justin tomorow in here, Atlanta” ucap Scooter, August
mengerutkan alisnya.
“why
me?” tanya August lagi, jelas ini sebenarnya keuntungan bagi August untuk
menaikkan namanya, tapi kenapa dia dari segelintir penyanyi artis lebih
terkeal, dan dewasa?
“someone,
suggested me to work with you, because you are the one who will understand all
about the condition, and really follow the rule, and won’t be like bossy around
everyone” ucap Scooter jujur.
“who
suggested you?” tanya August lagi, dengan bersender, dan menatap lurus ke arah
Scooter. Scooter terdiam, dan menunduk, August pandang samping juga ikut
menunduk. August mengambil nafas dan menghembuskan nafasnya. Dia tau sapa yang
menyarankan Scooter.
“i
can’t say anything now, because my manager who had all of my schedule, you can
ask her first” ucap August.
“we
had” ucap Scooter, “and she said, that it depended on you, you wanted it or not”
ucap Scooter dengan senyum kemenangan. August menghela nafas, dan sesekali
berfikir.
“well,
what i have gonna loose? Sure why not” ucap August kembali. Semua orang lega,
setelah berdiskusi selama 2 jam, baru rapat itu telah selesai. August menghela
nafasnya, dan mohon pamit untuk kembali ke hotelnya Scooter membolehi, dengan
senyuman August menutup pintu dibelakangnya. August langsung senyum sarkastik.
“why
you need to see me now?” tanya August dengan pelan, ke arah Cody, yang pasti
tidak bisa mendengar apa perkataannya.
***
Philips
Arena, Atlanta
Suara gemuruh hentakan lagu dari
lagu Beauty and A Beat meriuhkan Philips Arena. Justin dengan energik menari
dan menyanyi diatas panggung. Tiga jam berada di satu tempat dengan Cody
sangatlah menyiksa dirinya. Sungguh, jika melihat tubuh Cody rasanya tuh semua
kenangan yang seharussnya masin bermain-main. Sudah berapa kali August melamun,
disaat tidak sengaja melihat Cody Simpson? August menghela nafasnya, dan
kembali menatap iPhonenya. Tumbenan sekali Greyson tidak meng-sms atau mengirim
email. August hanya mengerinyit heran, lalu berdiri, disaat salah satu crew
memanggil dirinya. Terdengar, percakapan manis diantara Justin dan Belieber.
“now,
since it’s my My Wolrd’s anniversary, i will sing one beautiful song, with
beautiful girl, and please, welcome. August everybody” ucap Justin. Semua orang
berteriak, siapa sangka August Wibowo artis yang sedang naik daun, ada di
konser Justin. August muncul dengan awalan lagu Overboard.
“It’s feel like we’ve been out a
see” nyanyi August dengan senyum, Justin tersenyum, dan
merangkul gadis itu. Mereka berdua bernyanyi dengan senyuman. August tersenyum
menyanyi disamping Justin. Merasakan betapa besarnya teriakan yang diterima
Justin setiap harinya, jauh lebih kencang dari yang biasa dihadapi oleh August.
Seelah lagu itu selesai. Justin memeluk August, dan mengajaknya ke backstage. Disaat
August berfikir itu menjadi closing, ternyata muncul Cody Simpson, dengan
gitarnya.
“This
is my last perfomace, Happy Anniversary for My World 2.0 and this. That Should
be Me” ucap Cody. Semua orang berteriak.
“everybody laughing in my mind,
rumors spreading about this other guy” nyanyi Cody dengan
mata terpejam, memang disaat Cody menyanyikan ini, August dan Cody sudah
berpisah seperti 10 bulan atau lebih, karena ini sudah mulai memasuki musim dingin
di tahun 2013 ini. August menghembuskan nafasnya dan terpejam. August kembali
melihat bekas sayatannya itu. August berguman.
“you
are the one who started this” ucap August dalam hati dan kembali melihat layar.
Seaakan semua berhenti, mendengar nyanyian Cody, jelas orang-orang yang ada di
depannya tau, untuk siapa lagu itu.
“that should be me feeling your
kiss, that should be me buying you gift, this is so wrong i can’t go on, till
you believe that should be me” nyanyi Cody dengan
pelan, dan dengan isak tangis yang tertahan. Semua orang membeku mendengar
nyanyian beku. Tapi hanya satu orang yang terdiam menatap video itu, August
kembali melihat luka ditangannya itu.
August menggelengkan kepalanya,
mendengar itu semua, setelah konser ditutup dengan That Should be Me dari Cody.
August langsung berpaling dari Cody disaat dia keluar dari panggung. August membuang
pandangannya.
“August,
please” ucap Cody menahan tangannya. August terdiam, dan menatap kembali mata
aqua itu.
“you
ask me waiting for what more Cody? What? Isn’t that enough you keep me waiting
forr all those months? Isn’t it enough that all the tears i’ve been through?”
tanya August pelan, ke arah Cody. Cody menunduk.
“i’m
sorry” ucap Cody. August melepas tangannya dengan pelan dari genggaman Cody.
“do
you have any idea about what i’ve been through? All of people, even Sasta, told
me that you are going out with another girl, i didn’t believe her, let me tell
you again, i didn’t fucking believe her, instead believed you.” Ucap August
lagi, menahan air matanya di hadapan Cody, padahal dia sudah berjanji tidak
menangis karena lelaki ini lagi.
“but
i love you” ucap Cody. August serasa akan mau menampar lelaki itu dihadapannya.
“but
you kissed her Cody, do you know how hurt it was, when i saw thee picture, do
you know that time, i cut my self, do you know how big my trust i gave to you,
but suddenly you just played with my heart, do you know it hurted the most,
when i asked you, what should we do, should we break up? And you didn’t answer
att all, until now Cody, i don’t know that are you still my boyfriend or not”
tangis August pecah dihadapan Cody. Cody terkesiap mendengar semua pengakuan
August yang terlalu jujur. Cody mengambil nafasnya.
“i’m
sorry” ucap Cody, August menghapus tangisannya, dan kembali menelan semua
muntahan tangisannya.
“i
forgive you, and we’re done officially done” ucap August, lalu pergi dari
hadapan Cody, dan segera meminta manajernya untuk kembali ke hotel. Disaat keluar
dari gedung. August bingung apakah dia harus mengeluarkan tangisannya? August
merasa ingin berteriak dengan sekeras—kerasnya.
“Tuhan,
dia benci Cody” teriak dirinya dalam hati sambil duduk dilantai kamar hotelnya sendiri
***
>> yappp, setelah gue pikir pikir, gue bakal sibuk 2 minggu kedepan. gue yakin semester 2 jadwal gue makin hectic lagi. gue yakin gue gak bakal bisa bikin cerita sesering sekarang. sooooooo, sadly to say, this story will end in part 45 :) yap, 2 parts to go. so sorry banget gak bisa manjangin cerita ini, hell in the first place i got so many idea with this story but, looking in my condition, i cant do that. i hope you guys understand, my situation. so as usual, thank you for reading, and let me know what do you think
Awesome forever
- @Audeeyah
No comments:
Post a Comment