Sunday, November 11, 2012

Remember August ( Part 42 : They Are Made For Each Others )


***

Los Angeles
May, 19th 2013

            Saat August kembali menginjak tanah Los Angeles, August menatap matahari yang menyilaukan pandangannya, baru keluar dari bandara, beberapa wartawan sudah bertebaran, menanyakan kemana August selama ini? Setelah berita breakup August-Cody tersebar. Terlebih, August keluar dari pesawat bersama Greyson.

“August, hows your break up?”

“August, why you’re with Greyson?”

“August, please answer us” bisingan para wartawan dikuping August, August hanya tersenyum dengan genggaman Greyson di depannya, menuntut August. Bodyguard August dan Greyson melindungi mereka berdua, terlihat mamanya August juga ada di belakang, tersenyum. Menghindar dari kejaran para wartawan.

“hah, i didn’t expect that much” ucap August duduk di kursi mobilnya. August bersender, dan langsung mulai membuka handphonenya yang sudah dia tidak begitu pedulikan di Indonesia.

“are you sure you really want to go work after this?” tanya Manajer August lagi, August menoleh dan mengangguk tersenyum.

“it’s enough for my fans to wait, now i don’t want them wait anymore, we’re working now” ucap August. August bersender ke arah Greyson, dan Greyson melihat ke arah August.

“are you sure?” tanya Greyson sekali lagi. August tersenyum dan mengangguk, August merangkul tangan Greyson dan menutup matanya, menghisap aroma tubuh Greyson kembali.

“i don’t know since when i miss  i’m in your arms” ucap August kembali mengulet di bawah tangan Greyson. Greyson hanya tersenyum, dan mengusap lembut puncak rambut August.

“i know, and i’m missing you are like baby, having fun with my arm, and my body” ucap Greyson, sambil tertawa, August hanya tersenyum manja dan menutup matanya, saat Greyson sedang melihat August dengan seksama, August membuka matanya.

“hows Olivia?” tanya August, melupakan wanita itu. Greyson menghela nafas.

“we’re done” ucap Greyson. August membulatkan matanya, dan langsung terduduk.

“you what?!” seru August langsung ke arah Greyson. Greyson mengangguk.

“everything seems so wrong, i lost my bestfriend, my attitude and everything, so, i think she’s not the right person for me, cause it doesn’t matter who they are, if they’re start to make me far away from my bestfriend and my fans, i’ll let ‘em go, and back to where i belong” ucap Greyson tersenyum membenarkan rambut August yang beratakan. August tersenyum dan kembali menyenderkan tubuhnya dengan Greyson.

“sometimes, it’s great to be single, ‘aite? @greysonchance” tweet August tersenyum.

***

“August come on everyone is waiting for you” ucap manajer nya, August mengangguk,dan berlari di hallway studio mereka untuk meeting, video shoot lagunya. August masuk dan melihat beberapa crew dan tentu ada Greyson di situ. August mengerutkan keningnya, dan duduk.

“okay, ladies and gentlemen, may i indtroduce myself, I am, the director of the shoot Ryan Bargman, thank you for Mrs Wibowo management, for trusting me to make this video” ucapnya.

“I’m sorry, but can i ask you something?” potong August.

“yes miss?” tanya Ryan dengan senyum.

“why Greyson here?” tanya August bingung, Ryan pun tersenyum dan berdiri.

“from every guy we cast, no one can compare with you miss, and we all agree he will be your male video” ucap Ryan. August mengangguk.

“you are perfect together, I mean, not in that way, August and Greyson are bestfriend, we will get more connection from the video, when it comes to someone we related so much” jelasnya lagi. August mengangguk.

“okay, so here the thing” ucap Ryan. Mereka mendiskusi semuanya dari tempat video, dan konsepnya. Lagu yang akan dibikin video rencanya adalah ‘Happy Endings’. Saat sedang asik berdiskusi, tiba-tiba ada suatu ide yang muncul dari sang produser.

“why don’t you guys, in the end of video, are kissing?” tanya produsernya. August menganga lebar, dan menatap ke arah produsernya dengan muka –kau-pasti-bercanda-meskipun-aku-ingin-mencobanya- beserta Greyson hanya berkerut menatap produser dengan muka –oh-baik-itu-bagus-

“we’re kids” ucap August. Produsernya hanya tersenyum.

“we’re trying to not be naive in this time, all kids in your ages almost had a first kiss right?” tanya produsernya, August menatap ibunyan dang mengangkat tangannya.

“it’s your choice my dear” ucap Ibunya, Ibunya hanya bisa diam, karena ada suatu hal di dalam tubuh Augsut yang harus disadari. Ibunya letih melihat anaknya terlarut dalam gundah malam.

“I don’t mind at all, we’re friends like best friends right?’ tanya Greyson dengan senyum nakal. August hanya melempat botol minum kecil ke arah Greyson.

“you dirtly little perv” ucap August. Greyson hanya tertawa.

“don’t get me wrong, i’m a boy” ucap Greyson sambil tertawa menggoda August, August hanya tambah merah mukanya.

“ah, it’s up to you” teriak August frustasi.

“ugh, baby, just siad yes, i know you really want to taste this lucious lips right?” ucap Greyson, sambil berdiri menuju kursi August.

“Greyson, get off” ucap August. Merinding. Greyson tertawa dan mengecup pelan pipinya August dengan lembut.

“I’m fine, it’s just a video right?” ucap Greyson tersenyum. August langsung merasa panas di pipinya, dan dia yakin mukanya akan merah seperti tomat, mendapat perlakuan seperti itu dari Greyson.

***

Day 3 video shoot.

            Hari pertama, dan ke-dua berjalan dengan lancar. Hingga hari terakhir, dimana shoot ciuman itu akan berlangsugn. August menutup matanya dan menatap dirinya dihadapan kaca. August merasa gugup, lalu menghela nafasnya, Greyson datang dari belakang dan memeluk August.

“are you nervous?” tanya Greyson. August mengangguk.

“i’m afraid when i kiss you, i thought Cody at the same time” ucap August menatap Greyson melewati kaca di depannya.

“just relax” ucap Greyson.

“you seem enjoy it a lot, what happen with you Greyson Muchael?” tanya August. Greyson hanya tertawa di dalam pundak August.

“i want to tell you about something” ucap Greyson, lalu duduk di hadapan August.

“when I was in Indonesia, the first time we meet, and the next day we’re going to movie, you remember that day?” tanya Greyson. August berfikir sebentar dan mengangguk.

“the time, i sleep during the movie right?” ucap August. Greyson mengangguk.

“i don’t know what happen, like gost came to me and...” ucap Greyson terputus lagi. August menaikkan alisnya.

“i kissed your lips, so your first kiss is me, not him” ucap Greyson, meram, August menganga lebar, jadi apa yang dia rasakan saat itu nyata?! WOY JADI GREYSON CIUM DIA?!

“you kidding right?” tanya August, menatap lurus Greyson.

“nope” ucap Greyson, masih merasa bersalah. August terdiam, buat apa dia marah? Mendengar suara sutradara memanggil mereka untuk mengambil take terakhir, August hanya tersenyum.

“next time, if you want my lips, you can asked first” ucap August sambil berbisik, dan masuk ke dalam tempat set. Greyson terdiam, menatap August yang tersenyum seperti itu. Greyson berjalan mengikuti August.

“what the hell happened with her?” tanya Greyson dalam hatinya.

“okay, August, and Greyson, you will holding your hand, and walk in front of this dor. August, you look at him, while singing, and the the last Greyson, you kiss her” ucap Ryan. Greyson mengangguk. August menghela nafas, dan bertepuk tangan/

“you can do it, last take” ucap August.

“role back, please” ucap Ryan, August mulai bernyanyi. Mereka berdua berjalan hingga sudah ada di depan sebuah pintu.

“and tonight is the night when the stars are falling, tonight is the night when you, stole my first kiss” nyanyi August tersenyum, Greyson langung mencium August. Bibir mereka bertaut, untuk ke dua kalinya. August merasa ada ledakan kembang api di dalam dadanya. Merasakan bibir Greyson ada di bibirnya. Tanpa sadar August membalas ciuman itu. Mereka tersenyum, diantar tautan bibir itu, saat sutradara bilang cut, August baru menyadari tangannya, ada di delehr Greyson, dan Greyson dengan memeluk dirinya. August speechless. Merasakan itu semua, termasuk hal yang terlalu banyak untuk dicerna. Saat shoot selesai. August duduk, dan melihat Greyson sedang bermain dengan handphonenya. August menghembuskan nafasnya, dan berjalan ke arah Greyson. Greyson menengok ke atas dan tersenyum mebuka tangannya lebar. August duduk dengan tenang di pangkuan Greyson. Saat Greyson menatap muka Greyson.

“we still be friend right?” tanya August.

“yes?” tanya Greyson, kembali ke August, August menutup matanya, dan membuka matanya lagi, menatap lurus ke arah Greyson tanpa kata-kata. Entah kenapa di antara mereka berdua, kejadian itu kembali terulang. Rasa itu kembali menggema, hingga rasa itu benar kembali terjadi. Entah ada suatu magnet diantara mereka yang membuat bibir mereka bertaut kembali. Tidak ada penarikan kembali suatu gerakan indah itu, untuk kali ini, biarkan diri August dibawa oleh hasrat yang dia inginkan, selagi logika tidak menghalanginya, membiarkan dirinya terbaring di bawah rengkuhan posesiv yang dia rasakan, biarkan Greyson menguasai tubuhnya, mencium bibirnya, memeluk dirinya, merengkuh jiwanya. Di detik itu, mereka tahu, selama ini mereka lah yang dicari dalam satu sama lain. Greyson selama ini mencari August bukan Olivia, dan August selama ini mencari Greyson, bukan Cody. They are made for each other.



***

>>> kyaaa pasrt 42!!!!! gak ngerti lagi kenapa bisa selama ini nge post part 42, hope you like this part because this is the part i've been waiting to show to you guys, hope you like the way i like it. So, as usual, thanks for reading, and let me know what do you think.
Stay awesome for forever
- @Audeeyah

No comments:

Post a Comment