***
Los
Angeles
May,
19th 2013
Saat August kembali menginjak tanah
Los Angeles, August menatap matahari yang menyilaukan pandangannya, baru keluar
dari bandara, beberapa wartawan sudah bertebaran, menanyakan kemana August
selama ini? Setelah berita breakup August-Cody tersebar. Terlebih, August
keluar dari pesawat bersama Greyson.
“August,
hows your break up?”
“August,
why you’re with Greyson?”
“August,
please answer us” bisingan para wartawan dikuping August, August hanya
tersenyum dengan genggaman Greyson di depannya, menuntut August. Bodyguard
August dan Greyson melindungi mereka berdua, terlihat mamanya August juga ada
di belakang, tersenyum. Menghindar dari kejaran para wartawan.
“hah,
i didn’t expect that much” ucap August duduk di kursi mobilnya. August
bersender, dan langsung mulai membuka handphonenya yang sudah dia tidak begitu
pedulikan di Indonesia.
“are
you sure you really want to go work after this?” tanya Manajer August lagi,
August menoleh dan mengangguk tersenyum.
“it’s
enough for my fans to wait, now i don’t want them wait anymore, we’re working
now” ucap August. August bersender ke arah Greyson, dan Greyson melihat ke arah
August.
“are
you sure?” tanya Greyson sekali lagi. August tersenyum dan mengangguk, August
merangkul tangan Greyson dan menutup matanya, menghisap aroma tubuh Greyson
kembali.
“i
don’t know since when i miss i’m in your
arms” ucap August kembali mengulet di bawah tangan Greyson. Greyson hanya
tersenyum, dan mengusap lembut puncak rambut August.
“i
know, and i’m missing you are like baby, having fun with my arm, and my body”
ucap Greyson, sambil tertawa, August hanya tersenyum manja dan menutup matanya,
saat Greyson sedang melihat August dengan seksama, August membuka matanya.
“hows
Olivia?” tanya August, melupakan wanita itu. Greyson menghela nafas.
“we’re
done” ucap Greyson. August membulatkan matanya, dan langsung terduduk.
“you
what?!” seru August langsung ke arah Greyson. Greyson mengangguk.
“everything
seems so wrong, i lost my bestfriend, my attitude and everything, so, i think
she’s not the right person for me, cause it doesn’t matter who they are, if
they’re start to make me far away from my bestfriend and my fans, i’ll let ‘em
go, and back to where i belong” ucap Greyson tersenyum membenarkan rambut
August yang beratakan. August tersenyum dan kembali menyenderkan tubuhnya
dengan Greyson.
“sometimes,
it’s great to be single, ‘aite? @greysonchance” tweet August tersenyum.
***
“August
come on everyone is waiting for you” ucap manajer nya, August mengangguk,dan
berlari di hallway studio mereka untuk meeting, video shoot lagunya. August
masuk dan melihat beberapa crew dan tentu ada Greyson di situ. August
mengerutkan keningnya, dan duduk.
“okay,
ladies and gentlemen, may i indtroduce myself, I am, the director of the shoot
Ryan Bargman, thank you for Mrs Wibowo management, for trusting me to make this
video” ucapnya.
“I’m
sorry, but can i ask you something?” potong August.
“yes
miss?” tanya Ryan dengan senyum.
“why
Greyson here?” tanya August bingung, Ryan pun tersenyum dan berdiri.
“from
every guy we cast, no one can compare with you miss, and we all agree he will
be your male video” ucap Ryan. August mengangguk.
“you
are perfect together, I mean, not in that way, August and Greyson are
bestfriend, we will get more connection from the video, when it comes to
someone we related so much” jelasnya lagi. August mengangguk.
“okay,
so here the thing” ucap Ryan. Mereka mendiskusi semuanya dari tempat video, dan
konsepnya. Lagu yang akan dibikin video rencanya adalah ‘Happy Endings’. Saat
sedang asik berdiskusi, tiba-tiba ada suatu ide yang muncul dari sang produser.
“why
don’t you guys, in the end of video, are kissing?” tanya produsernya. August
menganga lebar, dan menatap ke arah produsernya dengan muka –kau-pasti-bercanda-meskipun-aku-ingin-mencobanya-
beserta Greyson hanya berkerut menatap produser dengan muka –oh-baik-itu-bagus-
“we’re
kids” ucap August. Produsernya hanya tersenyum.
“we’re
trying to not be naive in this time, all kids in your ages almost had a first
kiss right?” tanya produsernya, August menatap ibunyan dang mengangkat
tangannya.
“it’s
your choice my dear” ucap Ibunya, Ibunya hanya bisa diam, karena ada suatu hal
di dalam tubuh Augsut yang harus disadari. Ibunya letih melihat anaknya
terlarut dalam gundah malam.
“I
don’t mind at all, we’re friends like best friends right?’ tanya Greyson dengan
senyum nakal. August hanya melempat botol minum kecil ke arah Greyson.
“you
dirtly little perv” ucap August. Greyson hanya tertawa.
“don’t
get me wrong, i’m a boy” ucap Greyson sambil tertawa menggoda August, August
hanya tambah merah mukanya.
“ah,
it’s up to you” teriak August frustasi.
“ugh,
baby, just siad yes, i know you really want to taste this lucious lips right?”
ucap Greyson, sambil berdiri menuju kursi August.
“Greyson,
get off” ucap August. Merinding. Greyson tertawa dan mengecup pelan pipinya
August dengan lembut.
“I’m
fine, it’s just a video right?” ucap Greyson tersenyum. August langsung merasa
panas di pipinya, dan dia yakin mukanya akan merah seperti tomat, mendapat
perlakuan seperti itu dari Greyson.
***
Day
3 video shoot.
Hari pertama, dan ke-dua berjalan
dengan lancar. Hingga hari terakhir, dimana shoot ciuman itu akan berlangsugn.
August menutup matanya dan menatap dirinya dihadapan kaca. August merasa gugup,
lalu menghela nafasnya, Greyson datang dari belakang dan memeluk August.
“are
you nervous?” tanya Greyson. August mengangguk.
“i’m
afraid when i kiss you, i thought Cody at the same time” ucap August menatap
Greyson melewati kaca di depannya.
“just
relax” ucap Greyson.
“you
seem enjoy it a lot, what happen with you Greyson Muchael?” tanya August.
Greyson hanya tertawa di dalam pundak August.
“i
want to tell you about something” ucap Greyson, lalu duduk di hadapan August.
“when
I was in Indonesia, the first time we meet, and the next day we’re going to
movie, you remember that day?” tanya Greyson. August berfikir sebentar dan
mengangguk.
“the
time, i sleep during the movie right?” ucap August. Greyson mengangguk.
“i
don’t know what happen, like gost came to me and...” ucap Greyson terputus
lagi. August menaikkan alisnya.
“i
kissed your lips, so your first kiss is me, not him” ucap Greyson, meram,
August menganga lebar, jadi apa yang dia rasakan saat itu nyata?! WOY JADI
GREYSON CIUM DIA?!
“you
kidding right?” tanya August, menatap lurus Greyson.
“nope”
ucap Greyson, masih merasa bersalah. August terdiam, buat apa dia marah? Mendengar
suara sutradara memanggil mereka untuk mengambil take terakhir, August hanya
tersenyum.
“next
time, if you want my lips, you can asked first” ucap August sambil berbisik,
dan masuk ke dalam tempat set. Greyson terdiam, menatap August yang tersenyum
seperti itu. Greyson berjalan mengikuti August.
“what
the hell happened with her?” tanya Greyson dalam hatinya.
“okay,
August, and Greyson, you will holding your hand, and walk in front of this dor.
August, you look at him, while singing, and the the last Greyson, you kiss her”
ucap Ryan. Greyson mengangguk. August menghela nafas, dan bertepuk tangan/
“you
can do it, last take” ucap August.
“role
back, please” ucap Ryan, August mulai bernyanyi. Mereka berdua berjalan hingga
sudah ada di depan sebuah pintu.
“and tonight is the night when the
stars are falling, tonight is the night when you, stole my first kiss”
nyanyi August tersenyum, Greyson langung mencium August. Bibir mereka bertaut,
untuk ke dua kalinya. August merasa ada ledakan kembang api di dalam dadanya. Merasakan
bibir Greyson ada di bibirnya. Tanpa sadar August membalas ciuman itu. Mereka
tersenyum, diantar tautan bibir itu, saat sutradara bilang cut, August baru
menyadari tangannya, ada di delehr Greyson, dan Greyson dengan memeluk dirinya.
August speechless. Merasakan itu semua, termasuk hal yang terlalu banyak untuk
dicerna. Saat shoot selesai. August duduk, dan melihat Greyson sedang bermain
dengan handphonenya. August menghembuskan nafasnya, dan berjalan ke arah
Greyson. Greyson menengok ke atas dan tersenyum mebuka tangannya lebar. August
duduk dengan tenang di pangkuan Greyson. Saat Greyson menatap muka Greyson.
“we
still be friend right?” tanya August.
“yes?”
tanya Greyson, kembali ke August, August menutup matanya, dan membuka matanya
lagi, menatap lurus ke arah Greyson tanpa kata-kata. Entah kenapa di antara
mereka berdua, kejadian itu kembali terulang. Rasa itu kembali menggema, hingga
rasa itu benar kembali terjadi. Entah ada suatu magnet diantara mereka yang
membuat bibir mereka bertaut kembali. Tidak ada penarikan kembali suatu gerakan indah itu, untuk kali ini, biarkan diri August dibawa oleh hasrat yang dia inginkan, selagi logika tidak menghalanginya, membiarkan dirinya terbaring di bawah rengkuhan posesiv yang dia rasakan, biarkan Greyson menguasai tubuhnya, mencium bibirnya, memeluk dirinya, merengkuh jiwanya. Di detik itu, mereka tahu, selama ini
mereka lah yang dicari dalam satu sama lain. Greyson selama ini mencari August
bukan Olivia, dan August selama ini mencari Greyson, bukan Cody. They are made for each other.
***
>>> kyaaa pasrt 42!!!!! gak ngerti lagi kenapa bisa selama ini nge post part 42, hope you like this part because this is the part i've been waiting to show to you guys, hope you like the way i like it. So, as usual, thanks for reading, and let me know what do you think.
Stay awesome for forever
- @Audeeyah
No comments:
Post a Comment