Wednesday, August 22, 2012

What's your name? (GSS)


Greyson               : I’m sorry (YN), I have been in love with a girl, I met her when I was rehearsaling for #GreysonJKT at JITEC
You                      : Really? Who is she?
Greyson               : Her name is hmmm KRIIING KRIIING
You                     : Pardon? I can’t hear you Grey
Greyson               : She is KRIIING KRIIING

 *terbangun dari mimpi*

You                        : Ah sial! Ternyata mimpi lagi mimpi lagi L

Oke, kamu adalah cewe Indonesia tulen, and yea kamu salah satu enchancers. Tau gak? Itu loh nama lain dari fans-nya penyanyi dari Oklahoma yang super ganteng dan talented <3 Well, akhir-akhir ini kamu sering banget mimpiin dia. Ya, kamu galau berat, gara-gara bulan depan dia bakal datang ke Indonesia, dan nyeseknya lagi, kamu ga bisa datang ke konser dia karena papah kamu yang keras kepala ga mau ngizinin kamu datang ke konser dia, ditambah kamu tinggal di kota yang jauh sama tempat konser, tali mana tali…

Skip. Hari ini tanggal 15 April, ya mungkin hari ini biasa buat orang lain. Tapi menurut kamu hari ini adalah hari yang super instimewa buat kamu. Kamu mau tau kenapa? HARI INI ULANG TAHUN KAMU! Well, kamu seneng banget + sedih, karena Greyson datang ke Indonesia semakin dekat dan kamu ga punya tiket konsernya.

Jarum jam pendek mengarah ke arah enam, dan yang panjang pas mengarah ke angka duabelas, sudah waktunya kamu bangun dari mimpi tidurmu dan menjalani rutinitas kamu yang sangat membosankan ini. Dengan susah payah berperang dengan badanmu yang terasa lengket dan enggan dari kasur yang lumayan empuk itu, akhirnya kamu beranjak dari tempat ternyamanmu itu dan berniat mandi. Oh, sepintas saat kamu bangkit, kamu melihat sesuatu, di balik bantalmu. Sesuatu berwarna putih bergaris millennium, mungil, yang membuat kamu penasara, kertas apa itu?

Kamu segera mengambil kertas itu untuk menghilangkan rasa penasaranmu. Dan tau kenapa? Itu tiket konser Greyson!!! Oh my Greyson! Siapa yang baik hati ngasih tiket ini?



Papah   : Jadi, kamu suka sama kado papah?

Terdengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinga kamu, ya, itu papah kamu. Papah kamu yang selama ini keras kepala tidak mengizinkan kamu datang ke konser idola kamu itu. Dan sekarang? Dia ngasih tiket konser Greyson? You gotta be kidding me.

You      : PAPAH! INI SERIUS PAH? Ini serius papah ngizinin aku nonton konsernya? Ini serius tiketnya?
Papah   : Iyalah sayang, papah ga tega ngeliatin kamu sedih terus, kamu seneng kan sama hadiah papah?
You      : Seneng banget paaah, I love youuuu! *meluk papah kamu*
Papah   : I love you too dear

Skip. 20 April 2012, tanggal yang di nanti-nantikan oleh kamu, (YN), dan semua enchancers Indonesia. Ya! Karena hari ini, Greyson bakal menggelar konser tunggal. Oke, karena kamu tinggal di kota yang sangat jauh dari Jakarta, alhasil kamu ditemani oleh papah kamu pergi nyubuh dari rumah. Satu, biar ga telat. Dua, papah kamu ternyata ga tau JITEC Mangga Dua itu dimana -_- ya~ siaga takut nyasar entar hehe

Aha! Berbekal Google Maps, akhirnya kamu dan papah kamu sampai di JITEC! Perasaan kamu senang tiada dua. Kamu sangat sangat sangat tidak sabar untuk melihat Idola kamu itu bernyanyi secara LANGSUNG! Aaaah kamu yakin hari ini bakal jadi hari yang tidak akan dilupakan oleh kamu seumur hidup kamu.

Kamu cek HP kamu dan ternyata masih jam 12 siang. Apa?! Masih 7 jam lebih lagi konser bakal digelar. Yah nasib rumah jauh sama Jakarta, alhasil kamu bingung mau ngapain selagi nunggu konsernya -_- Ah iya, papah kamu ninggalin kamu, karena dia punya keperluan jadi dia bakal ngejemput kamu lagi nanti malam.

Karena ga mau diem nongkrong kayak anak ilang, akhirnya kamu memutuskan untuk langsung ke lantai 8 JITEC, tempat konser itu digelar nanti malam.

Lantai 2, lantai 3, 4, 5, 6, 7! Kamu mendengar suara gemuruh di atap. Ada apa ini? Terdengar seperti ada yang memainkan music keras di atas. Ah mungkin promotor marrygops sedang melakukan soundcheck? Karena penasaran kamu berlari ke lantai 8. Sampe di lantai 8, ada poster besar bergambarkan Greyson! Hati kamu makin berdebar-debar melihat poster wajahnya… yang sangat babyface dan tampan itu.

You        : God, kalau aja gue, bisa kenal dia secara personality, bukan secara antara fans dengan idolanya, it will be so mean a lot for me…. *bisik hati kamu*

Ah suara gemuruh itu terdengar lagi oleh telinga kamu. Semakin jelas. Dan sekarang suara gemuruh itu membentuk sebuah irama. Ya, irama yang kamu kenal. Irama yang setiap hari kamu dengar, dan sekarang irama itu pun diiringi oleh suara yang tidak asing lagi bagi kamu. Oh my God! Itu lagu Greyson! Dengan sigap kamu berlari ke sumber suara itu, hingga sampai di sebuah pintu besar yang tertutup rapat. Damn! Pintu itu dikunci!

Beruntunglah, meski pintu besar itu dikunci, pintu itu berlapiskan kaca, jadi kamu bisa melihat suasana yang ada di dalam ruangan besar tersebut. Sekali saja kamu melihat ruangan besar itu, matamu… secara spontan langsung melihat ke arah panggung besar yang ada di ruangan besar tersebut. Lebih jelasnya, matamu tertuju terhadap seorang lelaki seumur dengan kamu sedang memegang mic dan meloncat-loncat penuh semangat sambil bernyanyi lagu yang kamu tadi dengar di Lantai 7. Lagu Take A Look At Me Now by Greyson. Dan lelaki yang kamu tatap dari balik pintu besar itu adalah Greyson……..

Berulang kali kamu mencubit pipi kamu, menampar pipi kamu, tapi masih saja terasa sakit. Kamu pikir ini hanya mimpi, karena biasanya setelah kamu bertemu dengan sosok idola kamu itu, alarm kamu selalu berdering -_- Hell yeah! It doesnt happen! So, It means. It’s REAL! You meet him in REAL.

Kamu ingin sekali berteriak. Berteriak sekencang-kencangnya kalau kamu akhirnya bertemu sosok yang selalu kamu lihat di layar laptop kamu, sosok yang selalu muncul di mimpi tidur kamu, dan sekarang kamu bertemu sosok tersebut secara nyata. AAAAA. Meskipun dia tidak melihat ke arahmu, menyadari akan keberadaanmu juga tidak. Oke you admit it. Kamu cuman salah satu dari jutaan cewe yang memuja dia, yah.. Kamu hanya……..fans, gak lebih.

GREYSON’S POV (sudut pandang)

Hey, I’m Greyson Michael Chance. I’m an American pop rock singer and pianist. Begitulah yang aku baca dari Wikipedia hehe. Sekarang aku lagi Asia tour! Dan malam ini, aku akan menggelar konser di JITEC, can’t wait! And yeah, sebelum itu, sekarang aku harus latihan dulu sebelum konser digelar. Sekarang aku lagi nyanyi Take A Look At Me Now nih, ga tau kenapa aku bersemangat sekali kalau menyanyikan lagu ini. Aku melihat sekeliling ruangan megah ini, membayangkan keadaan nanti malam akan sangat spektakuler. Hold on, sepertinya aku melihat seseorang sedang mengintip dari balik pintu.

Greyson               : Hold on guys!
Hayden                : What’s wrong Grey?
Greyson               : I think we have to take a rest. I’m a little bit tired.
Hayden                : Okay, just 30 minutes.

Waktu istirahat ini aku manfaatkan untuk menghilangkan rasa penasaranku. Siapa ya orang yang dibalik pintu itu? Tanpa pikir panjang, aku langsung menghampiri pintu itu, dan membukanya. Pintu itu dikunci dari dalam, pantas saja orang itu hanya mengintip dan ga masuk -_- Kubuka pintunya, ternyata orang itu adalah perempuan! Tingginya se-dagu aku, dengan memakai t-shirt I <3 Greyson . Ah..... She is my fan.




This girl is so cute and pretty, with black eyes, black hair, and a little dark brown skin. She is soAsian girl. Lucu sekali melihat ekspresi dia yang sedang menatapku dengan mulut terbuka dan mata terbesar. Sebaiknya aku sadarkan dia, sebelum dia benar-benar mengeluarkan matanya dan mulutnya kemasukan lalat x)

Greyson               : Hmm hey sweetheart ;)
You                     : Hee,,,eyy..hey.. Grey…

Aw wajah dia lucu banget sih, sepertinya dia sangat gugup bertemu denganku. *batin Greyson*

Greyson               : What are you doing here? It’s still 12.15 pm, and the concert will be begun at 7.30 pm J

Aku mencoba untuk tersenyum lembut seperti biasa. Ya, biasanya cewe-cewe langsung berteriak histeris seperti kesurupan setelah melihat senyuman mautku ini hehe. Aku penasaran akan reaksi dia.

You        : Ah yeah, I live in XX city. It’s so far from Jakarta. SO, I came to JITEC early hehe

What? Dia sama sekali tidak fangirling seperti fans-fans yang lain?! Gadis yang menarik.

YOUR POV

Kamu menatap terus lelaki seumuranmu itu, dia melompat-lompat dengan penuh semangat sambil menyanyikan Take A Look At Me Now. Dia melihat sekeliling ruangan ini. Sepertinya dia sedang membayangkan bagaimana jadinya konser malam nanti. Haha kamu seperti bisa membaca pikiran dia saja -_-Wait! Dia sekarang dia menatap ke arah pintu ini. Aaah atau mungkin dia menatap ke arah…mu?!!

Kemudian kamu mencoba jinjit agar kamu bisa melihat Greyson dengan jelas. Tidak tau kenapa, sepertinya Greyson menghentikan nyanyiannya dan berbincang-bincang dengan Hayden. Dan lalu… dia pergi ke bawah panggung dan jalan menghampiri kamu. Oke, kamu berusaha untuk tidak tegang, relax… relax… Kamu berpikir bahwa dia tidak mungkin menghampiri kamu. Mungkin saja dia pergi untuk mengambil sesuatu? Who knows….

Jantungmu makin berdetak kencang seiring dengan jarak kamu dan Greyson semakin dekat. Ya Greyson memang menghampiri pintu ini dan… membukanya.

Greyson               : Hmm hey sweetheart ;)

Asdfghjkl he called me SWEETHEART! Am I dreaming? What I have to do?! Oh my gosh! *batin kamu*
Kamu ingin sekali berteriak dan mengataka bahwa kamu fans berat dia. Tapi tidak tau kenapa, tiba-tiba saja mulut kamu kaku, suara kamu seperti habis, dan badan kamu mematung…

You                        : Hee,,,eyy..hey.. Grey…

Damn! Kenapa aku jadi kaku gini! Aku penasaran dengan apa yang dipikirkan Greyson terhadapku, pasti dia berpikir bahwa dia sedang bertemu dengan seorang gadis bodoh yang sangat gugup -_- *batin kamu*

Greyson               : What are you doing here? It’s still 12.15 pm, and the concert will be begun at 7.30 pm J

Oh my God!! His smile! Senyuman dia membuat kamu sangat sangat ingin sekali berteriak! Tapi kamu mencoba untuk bersikap seolah-olah kamu biasa saja menanggapi senyuman maut dia. Ya kamu berusaha menjawab dengan se-wa-jar-nya.

You        : Ah yeah, I live in XX city. It’s so far from Jakarta. SO, I came to JITEC early hehe

Berhasil! Kamu berhasil bersikap biasa saja, tapi… kok sikap Greyson jadi aneh ya? Dia seperti kecewa akan responmu itu.

“KYAAAAA KYAAAA IT’S GREYSON!! GREYSON IS HERE GUYS! KYAAA!!”, teriak segerombolan gadis-gadis ababil berlari ke arah kamu dan Greyson. Ugh! Kenapa harus disaat seperti ini mereka datang. Kamu sangat kesal sekali. Kamu ditarik, didorong oleh gadis-gadis ababil itu. Sehingga kamu terhempas ke luar ruangan megah itu. Dalam waktu yang sangat singkat, gadis-gadis itu berhasil mengerubungi Greyson. Damn!

Oh, disaat yang bersamaan juga, Greyson menoleh ke arah kamu! Dan berteriak mengatakan sesuatu. Kamu tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan oleh dia, karena terhalang oleh teriakan-teriakan gadis-gadis ababil itu -_- Sip, kamu pasrah. Kamu melambaikan tangan ke Greyson dengan senyum termanismu. Karena kamu yakin, kalau kamu memasang wajah yang sebenarnya (senyum kesal), dia akan sedih, cielah kamu pede abis haha.

GREYSON’S POV

“KYAAAAA KYAAAA IT’S GREYSON!! GREYSON IS HERE GUYS! KYAAA!!”. Ah that’s sound. I always get this sound since I had been famous like this.

Dalam waktu yang singkat aku langsung digerubungi oleh gadis-gadis yang berteriak histeris kepadaku. Seperti biasa. Aku berusaha tersenyum kepada mereka. Yak arena aku cinta fansku! Aku harus selalu memasang senyumku setiap saat kepada mereka. Aku ada karena mereka.

Holy crap. Aku lupa dengan gadis lucu tadi. Loh? Kemana dia sekarang? Gadis-gadis ini menghalangiku, aku tidak bisa melihat keberadaannya. Tadi aku melihat dia terdorong keluar oleh gadis-gadis inim kasian sekali dia :/ Aku lupa menanyakan namanya. Ya, aku harus tau nama gadis lucu ini!

Greyson               : Hey you! What’s your name?

Dia tidak menoleh ke arahku, suaraku terhalang oleh jeritan gadis-gadis ini.

Greyson               : HEY YOU! WHAT’S YOUR NAME?

Yes! Dia melihat ke arahku! Tapi… dia tidak menjawab pertanyaanku. Sepertinya dia tidak mendengar suaraku. Dia hanya melambaikan tangannya dan…. Tersenyum. Oh my goodness, her smile is SO adorable :3

Skip ke 15 menit sebelum konser digelar. Suasana JITEC sangat ramai sekali dengan teriak-teriak fansku yang tidak sabar untuk menyaksikan penampilanku. Tiba-tiba aku teringat dengan gadis tadi siang… dia duduk di seat mana ya…nama dia siapa ya… arrrghhh kalo begini terus aku tidak bisa berkonsentrasi untuk tampil. Aku harus melakukan sesuatu.

Stacy                   : Are you ready to rock man?!
Greyson               : I’m ready. I guess…
Stacy                   : What’s wrong Grey?
Greyson               : Sorry Stacy, I have one permission for you, can I?
Stacy                   : Of course you can. You are the star. What do you want?
Greyson               : Hmmm can we change our plans?
Stacy                   : Whaat? What is that? Tell me.
Greyson               : hmm *membisikan telinga Stacy* (eaa biar kamu penasaran :P- Wida)
Stacy                    : Aww good idea! ;)

Akhirnya Camryn beserta band nya selesai tampil. Fans-fansku berteriak “We want Greyson! We want Greyson!” Aku semakin bersemangat! Aku mulai naik ke stage dengan membelakangi fans-fansku, sehingga mereka bisa melihat bendera Indonesia yang sengaja aku pasang di belakang bajuku. First song is Unfriend You!



Aku berlalri memutari stage. Aku pergi ke sebelah kanan stage, fansku yang disebelah kanan berteriak “WE LOVE YOU GREYSON!”. Aku berlari ke sebelah kiri stage, fansku yang disebelah kiri berteriak. YEAH! I love this situation. I love my fans so damn! Sekarang aku kembali ke tengah dan fokusku ke depan, melihat penonton, fansku, dan melihat… tidak, maksudku mencari gadis menarik itu…

Banyak sekali fansku yang memenuhi ruangan megah ini. Sehingga aku sangat sulit untuk mencari gadis itu. Berharap rencanaku nanti akan berhasil hehe

YOUR POV

Akhirnya konser Greyson dimulai! JITEC semakin memanas, dan hatikmu tidak berhenti berdetak kencang, senyummu tidak berhenti mengembang, dan suaramu tidak berhenti memanggil-manggil nama idola kamu itu. Unforgettable moment ever in your life!

Lagu pertama yang dia nyanyikan adalah Unfriend You, kece banget sih dia memakai bendera Indonesia di belakang bajunya. Dia berlari mengelilingi stage, ke kanan, ke kiri, dan ke tengah. Sepertinya dia sedang mencari seseorang di antara penonton. Mungkin saja dia mencari….kamu? hehe kambuh lagi deh pedenya, ga mungkinlah! Sepanjang lagu kamu ga berhenti-henti berteriak nama Greyson, menyanyikan lagu-lagu yang dia sedang bawakan. Hell yeah! Kamu sangat menikmati momen ini.

Skip skip SKIP. Udah beberapa lagu yang dibawakan oleh idola kamu ini. Sekarang Greyson akan membawakan lagu Home Is In Your Eyes! Itu lagu favorit kamu! Sebelum memainkan piano, Greyson diam dan menghembuskan napas dalam-dalam. Sepertinya dia akan mengatakan sesuatu. Seketika suasana disini menjadi sangat hening…..



Greyson               : Finally, my favorite song, Home Is In Your Eyes, you know guys, I will tell you my story today. Wanna hear that?

Semua berteriak mengatakan YEAAAH begitupun denganmu.

Greyson               : Last afternoon, I was rehearsaling with my band here. But, suddenly I saw someone in the back door *menunjuk kea rah pintu besar itu* I was curious. Who is she/he? What is that person doing? Then, I stopped our rehearsal and went to the door.

Oh my… Apa yang sedang dibicarakan Greyson di stage? Apakah dia sedang membicarakan aku? Ya ampun… aku pede sekali, itu sangat tidak mungkin. Kan selain aku, ada gadis-gadis yang berteriak terhadap Greyson juga saat itu. Ya… mungkin saja dia akan menceritakan kejadian saat gadis-gadis itu datang menghampirinya… *pikir kamu* Kamu berusaha untuk berpikir tidak ke-pe-de-an terhadap diri kamu sendiri.

Greyson               : I opened the door, and yea there was a cute girl behind the door. She is so cute with her I <3 Greyson t-shirt.

Semua enchancers berteriak. Mereka mulai memanas! Haha

Greyson               : I said “Hey” to her. Her face was so cute. Her expression when she saw me was so cute! I didn’t know what I have to say for her. Then, I asked her why she has been already here, because you know guys, it was 12.15 pm hahaha

Semua penonton tertawa. Kamu hanya ternyesum dengan ketus hihi

Greyson               : I tried to make my cutest smile for her. And I thought that she would be fangirling like other girls. You know, but she didn’t! That made me more interesting. But, when I said something for her, suddenly the girls, my fans came with ther fangirling and pushed her away L

Semuanya enchancers yang ada diruangan berteriak awww, ya seperti suara yang muncul disaat mister bean kehilangan bonekanya haha

Greyson               : What a stupid I am! I forgot to ask her what her name is. I tried to ask her. But she didn’t give me a response. I tried to tell her HIGHER, and she didn’t answer me, she didn’t hear me, but she knew that I looked for her. So, she put her hand up and smiled for me. You know guys! That smile…. It’s the cutest smile I have ever seen in my life.

JITEC langsung bergemuruh dengan teriakan semua enchancers yang ada di dalamnya. Sementara kamu…. Muka kamu sangat sangat merah dan memanas. Kamu hanya diam, dan sangat tidak percaya akan apa yang sedang terjadi.

Greyson               : SO, I know you are hearing me now. PLEASE come here, next to me and tell me what’s your name.

Seketika JITEC kembali bergemuruh, semakin bergemuruh dengan teriakan semua orang yang mendengarkan semua kata-kata yang dilontarkar oleh mulut mungil idolamu itu. Semua memperbincangkan dan penasaran, siapa gadis yang dimaksud oleh sang idola mereka itu. Sungguh, gadis ini sangat beruntung dan berhasil membuat lebih dari 3000 enchancers di ruangan ini sangat sangat sangat cemburu.

Oke, kamu mematung, jantung kamu berdetak sangat kencang seakan-akan akan copot, tanganmu dingin, kamu tidak berkedip, dan mulutmu kaku. Demi Tuhan! Kamu tidak percaya akan apa yang diutarakan oleh Greyson tadi. Ya, dan sekarang kamu sangat yakin bahwa gadis itu adalah diri kamu sendiri. Tidak ada kata “mungkin saja itu orang lain” lagi dalam otakmu. Tapi badan kamu tidak setuju dengan otakmu itu. Badan kamu kaku dan enggan untuk beranjak dari kursimu ke stage, lebih tepatnya ke bangku piano sebelah Greyson.

GREYSON’S POV

Lega rasanya aku sudah menceritakan semuanya kepada fansku. Tapi… kenapa gadis itu tidak pergi ke stage? Apa jangan-jangan dia tidak menonton konserku? Tidak, tidak mungkin, dia sudah jauh-jauh kesini, mana mungkin dia tidak menonton konserku. Tapi… dimana dia?

Aku kebingungan dan sangat gelisah. Untung saja Stacy melakukan apa yang aku rencanakan tadi sebelum konser. Dia memerintahkan promotor untuk menyalakan lampu menuju penonton agar aku bisa melihat gadis itu… ditengah kegelapan ini.

Greyson               : I know you are here girl.  Please come here. I just want to know what’s your name. I just want to know more about you girl.

Kataku dengan lembut. Ya seperti mencari bintang di kegelapan. Satu persatu lampu menyinari penoton. Sampai ke sudut tengah, aku melihat gadis memakai baju yang sama… I FIND HER!

Greyson               : I have found her guys! Please come here *pointed at the girl*

YOUR POV

Badanmu masih mematung, hingga tiba-tiba lampu besar, terang, menyinarimu, silau sekali. Kamu tersadar dari lamunanmu. Kamu mendengar Greyson memintamu untuk pergi ke stage. Kamu merasakan dorongan dari para enchancers sekitarmu sehingga kamu terdorong ke depan, ke depan, dan semakin depan dan akhirnya sampai tepat di depan stage. Ya disitu ada Greyson yang tersenyum menghampirimu. Sementara kamu hanya me-ma-tung.

Greyson turun ke panggung, berlari, seakan-akan anak kecil yang menemukan mainan yang jatuh ke bawah stage -_- dan dia… memegang tanganmu.

Greyson               : Would you like to sing together on the stage with me sweetheart?

WOW he called you sweetheart again! Bedanya dengan waktu siang tadi, dia mengatakan sweetheart kepadamu sambil memegang tanganmu. Semua enchancers berteriak sangat keras! Hingga kamu tersadar dari sihir “ketampanan” lelaki yang sedang memegang tanganmu itu.

Ya, kamu tidak akan menyia-nyiakan moment ini. Kamu tidak akan mematung lagi. Kamu berusaha menekan suara kamu yang sangat gatal untuk berteriak. Kamu pergi ke atas stage bareng Greyson diiringi teriakan-teriakan enchancers karena envy denganmu.

Greyson  : SO, beautiful girl. What’s your name?
You        : My name is…. KRIIING KRIIIING
Mamah  : WOW (YN) kebo banget sih! Dari tadi mamah bangunin kamu susah banget suh! Bangun bangun!!

Kamu terbangun dari lamunanmu. Hah, biasanya kalau sudah puncak2 seperti ini kamu terbangun dari mimpi kamu -_- Dan ternyata tidak ada suara alarm berbunya, tidak ada suara mamah kamu yang sangat berisik berusaha membangunkanmu. Hell yeah! Ternyata kamu masih di atas stage bersama…..Greyson.

Greyson               : Hey girl, what’s your name? are you day dreaming? *smile*
You                     : Ah hmm sorry Grey. My name is (your name) J
Greyson            : aww what a cute name! I’m sure five years later your last name will be “chance”. Just kidding ;)

Wajah kamu memerah. Dia mengedipkan matanya kepadamu! Dan dia... mengatakan kalau nama kamu akan berakhiran “chance”, well meski itu hanya bercanda. Tapi tetep saja kata-kata itu berhasil membuat kamu malu setengah mati. Seluruh enchancers berteriak semakin histeris. Kamu tidak dapat mendengarkan jeritan mereka, kamu terlalu sibuk dengan kata-kata yang dikatakan oleh Greyson. Haha kamu benar-benar terbang.

You                        : Thank you Grey. Your name is cuter than me J

GREYSON’S POV

Akhirnya gadis ini datang menghampiriku. Secara spontan aku memegang tangan dia dan menariknya ke atas stage. Yaaaa sekarang aku tau nama gadis itu! Nama dia adalah (your name). What a cute name! lucu banget namanya, selucu orang yang punya namanya hehe. Secara spontan aku mengatakan kepadanya bahwa nama akhir dia akan berubah menjadi “chance”. Damn! Mengapa aku tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? Dengan segera dan salting aku mengatakan bahwa itu hanya bercanda. Well, sebenernya sih, kalau itu terjadi, aku rela kok hihi.

Aku melihat wajahnya. Wajah dia sangat merah, haha dia sepertinya malu sekali dikatain lucu olehku.

You                        : Thank you Grey. Your name is cuter than me and you are so cute, same with your name J

Gosh! Okay, sebenarnya aku sudah terbiasa dibilang kalau wajahku itu lucu oleh jutaan gadis. Tapi, entah kenapa kali ini aku benar-benar malu, jantungku berdetak kencang. Dia tersenyum lagi! Kali ini senyumannya lebih jelas karena dia berada di sampingku. Oh gosh! Her smile is so damn beautiful.

Karena tidak mau tertangkap salting oleh dia dan enchancers, aku segera memberi isyarat kepada bandku agar segera memainkan lagu Home Is In Your Eyes. Ah, hampir saja aku lupa bahwa aku sedang menggelar konser karena keberadaan gadis ini hehe.

ATTENTION GUYS! PUTER LAGU HOME IS IN YOUR EYES YAA!! BIAR KERASA FEEL NYA J

YOUR PROV

Greyson memberi isyarat kepada bandnya. Dia mulai meletakan jari-jari kurusnya di piano. Yah, dia segera memainkan lagu kesukaanmu, Home Is In Your Eyes. Matamu tidak bisa berhenti menatap wajah malaikat ini, matanya yang sayu, pipinya yang merah, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, kulitnya yang pucat. Ternyata jika dilihat secara lebih dekat, Greyson benar-benar seperti malaikat yang sebenarnya di matamu yang hitam ini.

My heart beats a little bit slower
These Night are a little nit colder
Now that you’re gone
My skies seem a little bit darker
Sweet dreams seem a little bit harder
I hate when you’re gone
Everyday time is passing
Growing tired of all this traffic
Take me away to where you are

Kamu tersihir oleh suara indah yang keluar dari mulut kecil idola kamu itu, begitupun dengan enchancers yang lain. Tapi kamu lebih tersihir, karena bedanya, kamu berada di sebelah idola kamu itu. Duduk sebangku dengan Greyson. Damn! Gue rela mati sekarang!

Greyson bangkit dari bangkunya, sehingga kamu tersentak dari sihir ketampanan dia (lagi).

I wanna be holding your hand in the sand by the tire swing
Where we used to be baby you and me

Sepasang bola mata sayu itu menatap lurus ke arahmu. Dan tangan kurus itu memegang tanganmu lagi untuk kedua kalinya. Suara teriakan dari bawah semakin semakin menjadi-jadi. Sementara orang yang sedang menatap dan memegang tanganmu ini terus tersenyum lembut dan menyanyikan lagu favoritmu itu.

I’d travel a thousand miles
Just so I canyou smile feels so far away
When you cry ‘cause home is in your eyes

Greyson kini melepaskan tanganmu dan meniggalkanmu. Kamu hanya terdiam seakan tidak percaya apa yang sedang kamu alami sekarang. Musik masih berlanjut. Idola kamu mengelilingi panggung dan melambaikan tangan kepada enchancers pertanda untuk menikmati alunan irama indah ini.

Your heart beats a little bit faster
There’s tears were there used to be laughter
Now that I’m gone
You talk just a little bit softer
Things take just a little bit longer
You hate that I’m gone

Greyson sekarang pergi ke ujung panggung, sepertinya dia mengambil sesuatu dari Stacy. Semua enchancers yang melihat itu seketika berteriak dengan kencang. Apa yang dilakukan Greyson? Kamu tidak bisa melihatnya.

I wanna be holding your hand in the sand by the tire swing
Where we used to be baby you and me

Greyson kini kembali ke arah piano, ya lebih tepatnya ke arahmu.

I’d travel a thousand miles
Just so I canyou smile feels so far away

Jarakmu dengannya semakin dekat, tapi kamu tidak bisa melihat apa yang dibawa oleh Greyson. Dia menyembunyikannya di balik baju dia yang ditempelkan bendera Negaramu itu. Shit I’m getting curious.

When you cry ‘cause home is in your eyes.

Kini lagu favoritmu itu selesai. Dan disaat kata home is in your eyes, Greyson memberikan benda yang tadi dia sembunyikan. Benda yang dilapisi oleh plastic bening dan dihiasi dengan pita merah. Ya, dia memberikan bunga. Bunga mawar merah yang sangat indah. Dan di dalam bunga merah itu terdapat tulisan…..





KRIIIING KRIIIIING KRIIING KRIIIIIING!!!!!

Alarm kamu berbunyi sangat keras dari biasanya. Sepertinya alarm kamu sangat kesal karena kamu tidak bangun-bangun -_- Sehingga kamu tersentak bangun.

You        : SHUT THE HELL UP ALARM!

Tanpa sengaja kamu langsung melempar alarmmu dengan keras hingga rusak -_- Kamu terdiam, kamu melihat sekeliling ruangan. Ya, ini ruangan yang tidak asing lagi buat kamu. Sekarang kamu berada di kamar kamu. Ternyata, kamu terbangun dari mimpi panjangmu. Semua yang terjadi adalah hanya mimpi. Hanya m-i-m-p-i. Entah kenapa, secara tidak sadar mata hitammu itu mengeluarkan air mata. Air mata kekecewaan karena itu semua hanyalah bagian dari mimpi tidurmu lagi. Oke, kamu sudah terbiasa bermimpi tentang Greyson dan saat dipuncak kamu langsung terbangun dari bunga tidurmu. Tapi kali ini berbeda, kamu sangat sedih sekali menerima kenyataan kalau ini cuman mimpi.

Tangisannmu semakin menjadi-jadi. Tuhan, kenapa kamu ditakdirkan seperti ini. Kamu ingin sekali bertemu dengan idola kamu itu, kamu ingin sekali  mengenal idola kamu secara NYATA. Bukan dalam mimpi kamu. Kamu beranjak dari tempat tidurmu, aneh sekali, biasanya kamu sangat susah beranjak dari tempat ternyamanmu itu. Kamu tidak mau melanjutkan tidurmu, karena kamu tidak mau merasakan hati yang sesak disaat bangun lagi.

Kamu beranjak dari kasurmu dan kamu menginjak sesuatu. Sesuatu yaa yang licin jika diinjak. Kamu tau itu apa? Ternyata itu adalah sebuah bunga! Siapa yang menaruh bunga ini di kamarku? Kamu segera mengambil bunga itu dan tanpa sengaja kamu menjatuhkan kertas kecil yang terselip di bunga itu. Dengan sigap kamu mengambil kertas itu dan kamu membacanya. Kini senyummu mengembang, benar-benar mengembang seperti adonan donat (ini apa). Ya, mungkin saja mimpi tadi memang kenyataan?


THE END

Hey guys! admin Wida here. Awalnya waktu itu cuman iseng-iseng bikin GSS (Greyson Short Story) jadi malah kebablasan bikin ini. Terserah kalian mau cerita ini mau disebut GSS atau GLS. Tapi yang jelas, sorry ya kalo jelek ceritanya :( soalnya jujur aja ini baru pertama kali gue bikin cerita kayak gini -_- terakhir kali bikin cerita pas waktu SD disuruh bikin karangan selama liburan #krikkrik

ENJOY YAAAAA :---)

Friday, August 17, 2012

Remember August ( Part 37 : Nothings Fine, We're Torn )

***

September, 4th ‘12
Los Angeles, Canada.
L.A.X

            August membalikkan tubuhnya, dan menatap laki-laki dengan plaid t-shirt abu-abunya, dan tentunya jeans dan converse itu tersenyum melambaikan tangannya. August tersenyum kembali, dan melambaikan pelan.

“bye” ucap August pelan, Greyson tersenyum, melihat mulut itu bergerak, dia mengangguk, dan membiarkan wanita itu terbang jauh ke negara Indonesia, memenuhi janji dirinya. Greyson menghela nafas, dan kembali masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan tugasnya disini. Greyson masih bertengkar dengan isi hatinya, entah apakah hatinya itu masih menyimpan percikan kecil tapi sensitif mengenai August, atau memang percikan itu sudah dipadamkan dengan hujaman cinta dari Olivia. Greyson termenung dalam perjalan menuju apartemennya, Greyson menatap kosong jalan Los Angeles yang cukup padat.

            Sekali lagi Greyson menutup matanya, sekali lagi dia ingat kejadian dimana dia mencium gadis itu lagi, mencium gadis yang tidak berdaya di hadapannya, Greyson merasakan itu adalah suatu hal yang benar, memang bibir itu harus tertempel dengan miliknya, memang senyuman itu harus miliknya, memang pelukan itu memang miliknya, bukan, bukan untuk siapa-siapa. Greyson merasa kan hal egois muncul dalam dirinya untuk melepasan sesosok Olivia, dan kembali ‘memuja’ August. Mengambil hati August. Greyson, mendesah, dan mengalihkan fikirannya, mengusir, pikiran negative nya itu, tidak, itu tidak boleh terjadi. Batinya.

***

Jakarta, Indonesia
September 6th 2012

“yak ada August, disini, halo August apa kabar?” sapa penyiar radio, August yang duduk tepat disebrangnya tersenyum lebar.

“baik, baik” ucap August, tersenyum, menjawab pertanyaan tersebut. August duduk dengan tenang, mengahdap penyiar yang sedang memberikan pertanyaan seputar karir August di Los Angeles, sesekali ada lelucon, yang keluar dari Kevin Aprillio, August tersenyum.

“nah, lo kenal Emir Mahera gak nih?” tanya kevin Aprilio, tersenyum iseng, August mengangguk.

“yap, aku kenal, waktu premier Garuda Didadaku dua atau satu gitu kalo gak salah, aku dikenalin, sama mama, sempet ngobrol, bbm, emang kenapa?” tanya August, Kevin Aprilio, tersenyum.

“nah, kemaren, tuh, dia dateng juga ke radio ini, dan waktu itu kita tanya, siapa sih celebrity crushnya dia. Dan waktu itu, dia jawab itu lo, gimana nih? Di “suka” in sama cowo yang lagi di gandrungin sama cewek seumuran lo?” tanya Kevin lagi, August hanya tertawa garing.

“kita, emang udah sebates temen doang, lagi pula aku udah, ekhm, taken, gak single lagi, jadi apapun itu, mau crush kek atau apa, dia temen aku, itu aja sih” ucap August tersenyum kecil. Kevin Aprillio mengangguk.

“nah, lo kan udah tinggal sekitar delapan bulanan nih, di Los Angeles, apa bedanya sih disana sama disini?” tanya Kevin kembali. Augsut sempat berfikir.

“paling bedanya di traffic, sama people i met kali ya, kalo traffic, jelas LA, jauh maju dari Indonesia, dimana semuanya tertib, gak ruweh, kalo orangnya apa ya? Agak cuek sih ya? Buat sekedar nge judge. Soalnya juga selama aku di Indonesia sama luar negri itu, apa ya? Aku kesannya sering di judge di Indonesia” ucap August jujur.

“nge judge gimana nih?” tanya Kevin lagi, August mengangkat poninya.

“umm, ya kaya gini aja ya, aku yang puji tuhan banget, sukses di L.A dan sealigus, bawa latar belakang aku orang Indonesia, orang L.A beener-bener appreciate ke kerasan aku, kreativitas aku, tapi, gilaran aku disini, aku kayak layaknya “artis yang belom anggup untuk ikut berkompetisi” jadi tuh kayak, what i did, it’s copying other artist, kan aku juga sempet baca berita di situs, tentang aku ngikutin lifestylenya Britney, yang kemana-mana hotpants, cropped tee, tank top, disana, ya aku gimana ya? Aku yang orang indonesia, sedih aja sih, disaat orang yang darahnya emang udah jauh dari alur tubuhku, menerima aku, menerima aku as creqtive artist, tapi bam, pas ke Indonesia aku dijulikin copycat. Gimana ya? Ya gitu deh” ucap Augsut terkekeh pelan, membenarkan rambutnya. Interview berjalan, sektar satu setengah jam August berada dalam studio untuk melakasanakan interview.

“okay August, thank you for coming, hope we see you soon” ucap Kevin, August tersenyum, dan mengucapkan terima kasih kembali, August berdiri, dan keluar studio, Sasta yang duduk di luar menunggu intervie August menghampiri August dan memampangkan berita yang tertera di layar iPhone Sasta.

“CODY WALKING ON THE STREET WITH GIRL?”

            August terdiam, August menghela nafas.

“Sasta, i’m tired, jangan bawa-bawa itu dulu, gue ke indo mau kerja, gue percaya Cody kok” ucap August. Lalu langsung keluar dari tempat radio itu, Sasta mengikutinya dari belakang.

“lo jangan sepenuhnya percaya gitu dong” ucap Sasta memprotes, August menoleh ke belakang.

“gue percaya Cody, selama dia masih percaya akan gue gak akan “main” sama Greyson, gue gak mau berfikiran buruk” ucap August lagi.

“lo sama Greyson itu gak bisa dijadiin alasan” bantah Sasta, August menghela nafas.

“mau nemenin gue latihan, atau lo mau gue anterin pulang” ancam August. Sasta menghela nafas, lalu menarik August ke pundaknya, August tersenyum.

“whatever it takes, i’ll be your side darl” ucap Ssta tersenyum miris, melihat sahabatnya seperti itu.

***

Jakarta, Indonesia
Moving Beauty Studio
September, 27th ‘12

”yap one two three four five six seven take it back, take it down, jump and jump, dab dab dab tap” lengking koreo. August mengikuti gerakannya dengan cepat, 4 jam bukanlah waktu yang singkat untuk mengikuti hal ini. Sudah sekitar 3 mninggu August melaksanakan latihannya, banyak hal yang sudah lakukan di Indonesia, promo album, konser kecil, bahkan menjadi bintang tamu beberapa acara pentas seni SMA.

            Dunia juga sedang gigihnya mengincar August, gosip beredar dimana-mana, masalah August pergi ke Indonesia, Cody dilihat oleh media berjalan dengan teman wanitanya, ada beberapa foto yang ketahuan Greyson sedang menelpon seseorang, dan August juga melakukan hal yang sama dalam waktu yang tepat, ditambahkan rumor August akan mengadakan tour kembali di awal tahun bersama One Direction, sepertinya August menjadi wanita yang harus mengadakankonfrensi pers, Augsut dicari, hal ini tidak sedikit darah yang dapat keluar dalam satu minggu. August ke walahan atas semuanya, dia masih mempercayai Cody, akan selalu masih, meskipun banyak orang disekitarnya sudah memperingatinya. Besok adalah malam puncak acara yang August akan hadiri, dan lusa, dia harus kembali ke Los Angeles, mengerjakan kembali lagu baru yang tertunda, dan Desember dia akan mengambil liburan, dan juga bisnis kerja dengan Greyson di kampung halamannya.

***

            Malam puncak pun berlangsung, August memenangkan semua awards yang dia menjadi nominasi, penampilan August memukau, menjadi top show selama acara itu berlangsung, koloborasi dirinya dengan artis Indonesia, menjadi pembicaraan yang sangat meriah, Augsut sudah terlihat di bandara untuk kembali ke Los Angeles dan mengerjakan seluruh tugasnya tertunda...

***

Los Angeles, Canada
October, 18th 2012

“August, you need to be a little high in “oh i love you babe, please save me” line” ucap produser rekaman August, August menatap ke arah produsernya, dan mengangguk, alunan lagu terputar lagi, August menghela nafas.

“ohh i love you baby, please save me” ucap August tinggi, Greyson yang duduk di ruangan studio hanya memperhatikan, dengan ekspresi khawatir terhadap August, kondisinya menurun. Greyson masih memperhatikannya, setelah berjam-jam Augsut selesai, August kembali duduk di samping Greyson.

“are you sick?” tanya Greyson, August menggeleng lemah. Lalu mengambil handphonenya, dan melihat email dari Sasta seperti biasa,August hanya menghela nafas, semua peringatan halus yang diberikan sahabatnya tentang pacarnya “bermain” di belakang August. August hanya berdiam, dan menutup matanya, beban yang dia tampung rasanya itu sangat terlalu berat. Seperti layaknya ada titikan air mata yang ingin keluar dari matanya, sesaaat dia ingin menghilang dari dunia, menenangkan dirinya, membunuh dirinya.



“are you crying?” tanya Greyson, August menoleh, menggeleng. Lalu berdiri, dan meninggalkan Greyson tanpa suara, Greyson masih terdiam melihat sosok bayangan itu, dan menggelengkan kepalanya pelan, dan bersender kembali ke kursinya.

"what's wrong with her?" batin Greyson, menatap siluet yang sedang menatap handphonenya itu

***

Los Angeles, Canada.
November, 20th 2012

            Semakin lama, proses album August, semakin berantakan seluruh hal yang ada, semuanya salah, berita Cody bermain sudah terang-terangan tersebar, August masih percaya akan sebuah cerita dongeng yang pernah terlantun dalam bibir manis itu, masih terlena dalam ucapan indah dari sebuah pesan singkat, dan masih terhanyut dalam larutan air dari tatapan lelaki itu, August masih percaya dalam hatinya, selama Cody masih memperhatikannya lelaki itu akan mencintai August tau itu.

***

Edmond, Oklahoma
December 25th 2012

            Suara dentingan lonceng bergeming, tawa anak kecil memecah, alunan musik beralun, salju turun dengan lembut, senyuman khas, wangi kue khas, menyambut suasana natal yang syahdu. August berjalan bersama Greyson, hand in hand, menuju rumah mereka, sambil berbincang. Greyson mencoba membantu August dalam masalah ini, Augsut masih bersyukur akan ada nya Greyson disampingnya, nyanyian natal yang indah sering mengalun lembut dari mereka berdua, tarian konyol masih berjalan, Greyson membuat August kembali nyaman, dan kembali menyadari betapa indahnya dunia.

***

London, England
January 14th 2012

            Tour August kembali diadakan, dengan opening bersama One Direction. Hubungan August dan Cody terpuruk, August mencoba untuk percaya, tapi apa day, cinta selalu membutakan dirinya.

“are you ready on tour?” tanya Greyson sambil tersenyum menatap August.

“yeah i’m ready and exited” ucap August tersenyum kekeh, sambil menatap lurus ke arah Greyson.

“who’ll take care of you, while your bleed...” ucap Greyson terdiam.

“Niall, my Mom asked him” ucap August, Greyson menatap August lurus, masih ridak rela merelakan sahabatnya pergi, selama ini August berpergian jauh selalu ada Greyson di sisinya.

“it’s okay Greyson” ucap August kembali, melihat tatapan khawatir Greyson. Greyson tersenyum lemah, lalu memeluk sahabatnya itu.

“take care okay?” pinta Greyson tulus, August tersenyum lemah, sahabatnya sepeduli ini, apa yang dilakukan pacarnya saat ini?

“i will, bye” ucap August, lalu berjalan masuk ke dalam bis, Greyson melambaikan tangannya dan tersenyum lemah. August kembali pergi dari tangannya, kembali meleset untuk mengerjakan kewajibannya, Greyson merasa iba, Greyson tau ada yang salah antara August dan Cody, Greyson sering mendengar suara tangisan kecil dari August, dan sura hembusan nafas letih. Greyson terlarut dalam hanyutan pikirannya. Hingga handphonenya berbunyi.

“hello?” tanya Greyson, membuka percakapan itu.

“hei Greyson, miss you” ucap wanita di sebrangnya, Greyson langsung memandang kakinya, dan mulai meninggalkan parkiran bis, dan berjalan ke arah mobilnya.

“i’m great, miss you too” ucap Greyson tersenyum. Wanita itu menghelakan nafas lagi, ya Olivia menghelakan nafasnya, dia terlalu letih dengan hubungan ini, tidak sedikit pembicaraan sahabatnya mengatakan untuk mengakhiri hubungan mereka, dimana Greyson lebih mementingkan sahabtnya daripada pacarnya.

“where are you? Miss ou so much, long time no see” ucap Olivia.

“i’m in London, i’ll back home now” ucap Greyson lagi.

“what are you doing? Why you don’t tell me?” tanya Olivia lagi.

“helping August, for her next concert” ucap Greyson lagi.

“oh, okay talk you later, bye”  ucap Olivia, Olivia terdiam, menatap lurus kelangit, Olivia merasakan pedih kembali, luka itu kembali tersayat, hatinya kembali terluka. Kapan? Kapan fikiran Greyson dipenuhi dirinya? Kapan namanya bisa menggantian August?



***

            Greyson menatap handphonenya kembali, Greyson terheran-heran kemarin di telepon, Olivia masih baik-baik saja, kenapa saat ini di amendapatkan telpon dari ibunya bahwa Olivia panas? Greyson yang sedang berada di mobil menuju rumahnya masih berfikir keras, ada apa?

***

“hey baby what happen?” tanya Greyson saat masuk ke dalam kamarnya. Greyson melihat wanita sedang terbaring tidur lemas di atas tempat tidurnya.



            Hening. Tidak ada yang menjawab Greyson mendekat, dan duduk di ujung tempat tidur, menatap gadis itu. Greyson langsung membawa tubuhnya ke samping wanita itu.

“hey baby, what happen?” tanya Greyson lembut. Olivia terbangun, dan melihat Greyson ada di sampingnya. Olivia terdiam melihat senyuman itu.

“what are you doing?” tanya Olivia.

“your mom told me that you were sick, so i’m here, what happen?” tanya Greyson lagi. Olivia terdiam lalu menggeleng.

“nothing” ucap Olivia, membuang pandangannya, Greyson terdiam.

“tell me if i did wrong” ucap Greyson. Olivia terdiam, Greyson masih menatap  wanita itu, hening, ruangan itu senyap, hingga suara isakan tangis terdengar.

“Olivia?” panggil Greyson.

“what’s my fault Greyson? what?” tanya Olivia sesak, sambil menutup matanya. Greyson terdiam melihat wanita itu.

“what do you mean?” tanya Greyson, heran.

“what thing that August more attractive than me, what thing that your attention always in her, why her, why me?” tanya Olivia lagi, Greyson terdiam.

“don’t you think that it’s hurt to be me, to seeing you around my life that having fun with another girl, and here i am, you girlfriend, just watching you?” tanya Olivia.

“i never asked you for anything, i won’t ever, but don’t you think it’s hurt, when everybody start to asking me that are you my real boyfriend, because everything always be Greyson adn August, not me, i’m your girlfriend not her” isak Olivia, tangisan Olivia pecah, dia menumpahkan semua fikirannya di depan pacarnya tersebut. Greyson terdiam melihat Olivia yang begitu rapuh.

“Olivia...” ucap Greyson, pelan.

“don’t touch me” ucap Olivia, Greyson masih terdiam.

“what can i do to make this right?” tanya Greyson. hening, suara kamar Olivia hanya dipenuhi oleh isakan pelan dari Olvia.

“leave her” ucap Olivia. Greyson terdiam, tidak mungkin dia bisa meninggalkan August.

“why her?” tanya Greyson.

“leave her, or  leave me” ucap Olivia kembali.

“don’t beg me to choose over you and her, you two are my important girl in mylife” ucap Greyson.

“i do” balas Olivia dingin. Greyson menjauh, berdiri, diam, menatap banyangan itu. Greyson memindakan tempatnya.

“i love you, and i will always be” ucap Greyson membisikkan kata-kata itu ke arah Olivia, dan mengecup pelan bibir Olivia. Greyson menutup matanya, ada suatu robekan besar di dalam hatinya, ada suatu pedih yang tidak bisa menutupkan luka itu, meskipun lem itu sebuah ciuman yang Greyson berikan, dan Olivia terima. This is what he choose, he leaves her, he leaves August.

***

>>> yap, finally part 37 is UP :") :") aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa udah jarang banget nulisss >.< i'm sooooo sorry ): ): ): ): sibuk banget >.< kayaknya emang bener deh cerita ini bakal aku percepet dari perkiraan >.< sorry for late post, and as usual, thank you for wasting your time to read this, and let me know what do you think (:

- @Audeeyah