***
“clean
yourself first” ucap Greyson, mendorong August ke dalam pent housenya. August
mengangguk lalu masuk ke dalam pent housenya, dan membersihkan dirinya. August
menengok ke arah kaca didepan pintu, saat dia fikir ini cukup untuk bersantai
di rumah Greyson. August membawa selimut, favoritnya dan mengambil asal
beberapa dvd yang ada di depan tv nya. August berjalan keluar, dan melihat
ibunya Greyson sedang mengobrol dengan ibunya. August tersenyum lalu keluar
dari pent housenya, dan mengeloyor dengan seenaknya ke pent house Greyson, dan
langsung disambut dengan sofa, yang menjadi alih tempat tidur. August
tersenyum, langsung terjun ke sofa itu.
“where’s
Alexa?” tanya August, melihat rumah itu kosong melompong.
“back
to Edmon, she lives there” ucap Greyson, August mengangguk, lalu menidurkan
kepalanya, terlihat jam tujuh terpampang di jam digital Greyson. August
bangkit, dan mengambil entah cemilan apa yang Greyson punya, dan kembali tidur
di sofa tersebut. August bersandar, dan terlihat Orphan berputar. August
memutar matanya.
“you
don’t” ucap August. Greyson terkekeh.
“i
do” ucap Greyson, tanpa ekspresi menatap August. August menatap Greyson lebar,
dan dengan spontan. August meniban Greyson dengan seenaknya.
“i
told you i hate this film! This movie doesn’t make a lot of sense!!!” ucap
August yang dengan seenakanya, duduk di atas badan Greyson, yang mencoba
melindungi dirinya.
“i
don’t care, just watch it” ucap Greyson.
“no!”
potong. August, lalu mulai mematikan dvd tersebut, dan mencari beberapa
kepingan cd yang mungkin mereka bisa tonton.
“how
about knowing?” tanya August, Greyson yang sudah duduk berrfikir sebentar.
“okay,
put that” ucap Greyson. August tersenyum, lalu menaruh kedalam DVD player,
August berdiri, dan kembali berbaring di atas sofa. Greyson berbaring disamping
August, August dengan hening, menonton, film itu dimulai.
“i
really miss this moment, actually” ucap Greyson tiba-tiba. August mengerinyit
dan menengok ke arah Greyson.
“why?”
tanya August, menatap Greyson, yang masih bersender tegak, tapi August sudah
merosot kebawah.
“i
just miss the moment, when me and you, laying together under the blanket,
watching some movies, eating popcorn, and there’s no one can distrub us” ucap Greyson.
August menatap lurus ke arah telivisi yang sedang menayangkan film knowing.
“yeah,
me too, i mean it’s lovely when i have someone, can still act normal, like i’m
the normal person in Oklahoma.” Ucap
August lagi, masih menatap lurus film tersebut.
“do
you miss everything?” tanya Greyson.
“what
should i miss? fifty persents of my childhood are spent on hospital, what
should i miss?” tanya August menoleh ke Greyson dengan muka kesal. Greyson
menghela nafas, dan menarik kepala August ke dalam pelukannya.
“you
are the strongest person i’ve ever know beside my mom and my sister August”
ucap Greyson .August menghela nafasnya pelan.
“i’m
not Greyson, you make me” ucap August. Greyson terdiam, lalu berdiri,
meninggalkan August, dan kembali membawa MacBook Airnya. August mengerinyit.
“you
have no idea what i keep in my MacBook for this long time” ucap Greyson. August
bersender, tegak dan melihat apa yang Greyson lakukan.
“this”
ucap Greyson, membuka folder, yang selalu dia buka terakhir, dengan pasword
yang sama.
“you
have all of this? You got to be kidding me” ucap August tidak percaya, melihat
semua koleksi foto-foto yang mereka pernah alami. Ulang tahun mereka berdua,
foto August dirumah sakit, foto August sedang latihan cheerleading dengan
teman-temannya.
“you
keep this folder, even we’re in fighting?” tanya August lagi. Greyson tersenyum
lalu mengangguk setuju.
“i
guess i am?” balas Greyson, melebihkan ke pertanyaan. August tersenyum, lalu
mengacak rambut sahabatnya itu.
“you
are really my best friend in the world” ucap August, Greyson tersenyum lebar,
lalu kembali menatap foto-foto yang mungkin sudah ada ribuan, didalam itu,
karena mereka tahu, kisah mereka dalam hidup mereka yang sudah 15 tahun, tidak
cukup hanya digambarkan dengan foto, dan tidak mudah untuk degambarkan dengan
suatu cerita manis, karena ada suatu hal yang tersirat, dalam diri mereka, ada
suatu benang tipis, tapi suatu hari akan bisa menebal, jika mereka
masing-masing menyadari adanya benang tersirat itu diantara mereka...
***
“seriously,
i have no idea with that picture, i really hate you. Greyson Michael Chance”
ucap August masih tidak percaya dengan foto yang Greyson punya, satu foto aib
yang August sangat berusaha untuk menyembunyikannya. Satu candid August dengan
jeleknya, ingin bersin, sambil memegang cheese cakenya. Alhasil, dia membentuk
muka aneh, dan krim cheese dari cheese cakenya itu, terkena di pipinya.
Greyson masih ingat,saat itu adalah
acara Thanksgiving, seperti biasa, keluarga besar August dan Greyson akan
berkumpul di halaman belakang mereka, dan mulai berbincang, mengadakan pesta,
seperti biasa lagi. August dan Greyson akan berlari sekeliling rumah, sambil
mengambil foto keluarga mereka. August termasuk wanita yang ajaib, setiap di
candid dia selalu memiliki muka yang enak dilihat, meskipun dia sedang menguap,
atau sedang bersin ada saja, aura cantiknya keluar. Tapi tidak untuk satu foto
yang Greyson tidak sengaja ambil. August benar-benar ngambek sama Greyson
ketika dia tidak mau menghapus foto itu. August mendiami Greyson berhari-hari,
sampai August memaafkannya, dengan sogokan ice cream yang cukup banyak ke
August. Tapi August masih tidak percaya Greyson memiliki foto itu.
“delete
it now, or i mad at you, and i won’t forgive you even you five me a tons of ice
cream” ucap August, menunjuk tepat didepan muka Greyson.
“no
i don’t” ucap Greyson. lalu mengclose foldernya itu. August mengambil alih
MacBook Greyson, dan melihat foto-foto lain yang Greyson ambil dari DSLR nya.
“hows
your realtionship with Olivia?” tanya August. Greyson tersenyum.
“it’s
good, so hows yours?” tanya Greyson. August menghela nafas.
“i
doubt tha he ever loves me, he doesn’t get any jealous whenever i’m with you” ucap
August. Greyson mengerinyit.
“what?”
tanya Greyson, penuh tidak mengerti.
“he
seems like don’t care about me, he just go with it” ucap August lagi. Greyson
terdiam sebentar.
“Olivia
does too” guman Greyson, August mengerinyit menatap Greyson.
“dis
she mad at me? when you know, there’s no much time you spent with her, since
you got back here, you always go with me” ucap August lagi, Greyson menaikkan
pundaknya.
“she’s
busy with her school, she said she needs to fix her history and math class, i
ask her to come here, maybe i can help a little about math, but she doesn’t”
lanjut Greyson, terkekh pelan.
“you
are so over your self, your math doesn’t good at all, i’m better than you”
protes August. Greyson tertawa kecil lalu mengacak rambut wanita dihadapannya.
“no
i’m seriously better than you” ucap Greyson, mereka tertawa sambil melanjutkan
pembicaraan malam mereka yang kelewat menyenangkan. August mengambil popcornnya
sambil tertawa, begitu juga Greyson tertawa kecil, mengganti film yang telah
selesai, lalu kembali berbicara lagi, hingga Greyson tertidur. August mulai
menatap bosan, dan menatap teman laki-lakinya. Itu, menggunakan kemeja. August
langsung tersenyum nakal, August bangun dari tempatnya. Dengan perlahan, August
membuka kemeja itu, bukan-bukan maksd August untuk membuka atasnya, dan
“memfaatkannya” alih-alih August mengambil satu botol cream cheese di
sampingnya. August, segera dengan perlahan, menyemprotkan cream cheese itu ke
tubuh Greyson, dan menulis “DONT MESS WITH THE BADASS” August melakukannya,
dengan segenap kekuatannya, menahan tertawa. Setelah puas. August mengambil
hpnya, dan memfoto Greyson.
“Pranked.”
Tulis August sambil disertai link fot Greyson yang sedang berbaring tidur
pulas, dengan cream cheese di seluruh tubuhnya. August tertawa lalu mulai
mengetik satu tweet baru lagi.
“i’m
so sorry for my dearest bestfriend. Ecen, Cen, maafin gue... salah sendiri
tidur lo kayak kebo... jangan benci gue cen, aku cinta pada muh~” tulis August
dengan bahasa Indonesia, Baru beberapa menit setelah tweet itu, mention August
membludak, dan ada satu tweet dari timelinenya, yang menggunakan bahasa
Indonesia.
“itu
Greyson gak bangun?” tanya wanita itu. August tertawa kecil. Lalu mengklik
tombol reply. Dan membalas dengan cepat. “gak, dia itu kayak kebo kalo tidur,
dibanguninnya susah setengah idup. K =))” balas
August lagi, sambil tertawa yang digulum. August kembali melihat twitternya
dan, kantuk menyerang dirinya, mungkin ini saatnya untuk tidur. August dengan tersenyum, menutup kembali kemeja Greyson, dan segera berbaring untuk mengistirahatkan badannya...
***
Gadis remaja itu menghembuskan
nafasnya lagi dengan berat, dia lihat jamya sudah jam dua belas malam, dan
smsnya belum juga dibalas, padahal, tepat beberapa menit lalu, ada tweet dari
seseorang yang membuat gadis ini naik pitam. Tolong, ini sudah berlebihan,
semenjak pacarnya itu kembali ke LA dia belum benar-benar berbicara seperti
layaknya orang merindu, malah, pacarnya sedang bermain dengan seenaknya dengan
wanita lain yang sudah mempunyai pacar. Olivia langsung menatap gerah, melihat
beberapa foto August dan Greyson sedang asiknya bermain di taman yang dekat
dengan apartemen mereka. sambil bermain ice cream, atau entahlah, berguling
seperti anak idiot di atas rumput, dan sepertinya hal itu, tidak diperparah,
dengan midnight tweenya August yang dia mengerjai Greyson. berarti saat ini
mungkin saja August sedang tidur disamping pacarnya. Ini membuat dirinya enek,
melihat artis itu. Rasanya ingin menampar wanita itu langsung, dan membangunkan
wanita artis itu, kalau lelaki yang tidur bersama dia sekarang sudah punya
pacar. Olivia mendengus kesal, lalu membuka twitternya.
“kayaknya
gak selebay itu deh, pacarnya siapa sih sekarang?” tweetnya, Olivia menghela
nafas, lalu menulis kembali satu tweet. “dia itu gak single juga loh... gamalu
ya? K”
Olivia pun langsung menutup laptopnya dan segera merangsek ke tempat tidur
untuk mengistirahatkan otaknya...
***
>>> here ya go! part 33! :D the "real" story begin (i guess xD) sooo. as usual, thank you for wating your time to read this, and let me know what do you think!
(: :D
- @Audeeyah
>>> here ya go! part 33! :D the "real" story begin (i guess xD) sooo. as usual, thank you for wating your time to read this, and let me know what do you think!
(: :D
- @Audeeyah
No comments:
Post a Comment