***
August masih tertawa kecil, saat
bangun, dia mendapat email dari Sasta, untuk melihat tweetnya Olivia. Beserta
usernamenya. August melihat jelas dua
tweet yang tidak sangat penting. Hal seperti itu diumbar twitter, what a
stupid. Batin August. August hanya tertawa kecil lalu kabur ke pent housenya,
sebelum Greyson, meneriaki dirinya, ketika, tubuh Greyson sudah penuh dengan
cream cheese. Dugaan August benar, baru saja August menutup pintu penthousenya.
August terdengar suara amukan Greyson. August tertawa lebar, dan berlari ke
dalam kamarnya.
August mengambil mandi, dan segera
mengeringkan tubuhnya, dengan santai August, mengtweet “marahnya serem-_-”
August mengscroll down mentionnya yang ramai. August mengerinyit heran, ada apa
ini? Saat ada link beserta tweet. August terdiam, dan membuka fotonya. FOTO.
AIB. DIRINYA. YANG. ADA. DI. LAPTOP. GREYSON. August melongo lebar, lalu
langsung mengecek timelinenya Greyson.
“what
a beautiful August is” tweet Greyson, beserta link foto August itu. August
langsung menganga lebar, dan segera berjalan ke arah penthouse Greyson.
“how
dare you, GREYSON!” ucap August, teriak depan pintunya, dan masuk melihat
Greyson hanya menggunakan handuk.
“August!
OUT!!!” teriak Greyson protes melihat August yang tiba-tiba masuk, dan Greyson
hanya menggunakan handuk, ya, hanya handuk.
“HAHA”
teriak August, lalu kembali masuk ke penthousenya, dia segera membuka
twitternya kembali.
“foto
ter-aib, yang Greyson punya. Itu pas thanks giving, dan gue masih 12 tahun.
yekali Congratulation. @Greysonchance *sarcastic*” tweet August. Lalu kembali
merutuki Greyson dengan rentetan-rentetan kata tidak jelas. Lalu hapenya
berbunyi, dan melihat ada satu mention dari Greyson.
“i’m
supposed to be mad, not you...” balas Greyson. August tersenyum kecil menatap tweet itu, dan kembali menyibukkan jemarinya untuk mengetik di layar iPhone.
“i
hate you >:o. Jelek lo jadi cowok” balas August, sambil tertawa kecil.
“oh
i love you too. So forgive me maybe?” balas Greyson, August tertawa kecil,
Greyson tau sebenernya August tidak marah ke Greyson. August masih melihat
mention-mentionnya, yang sudah pasti akan banjir, dengan fans-fans mereka.
“it
depends on you” balas August lagi, saat dia kembali sibuk dengan
mention-mentionnya, yang rata-rata tertawa atau sakit kepala melihat sikap
idola mereka yang terlalu aneh. Baru August ingin mengetweet aib Greyson.
seseorang memanggilnya.
“hi.
August” sapa Greyson, yang sudah ada didepan pintunya. August menatap dingin ke
Greyson, dan langsung tanpa basa-basi August menubruk tubuh Greyson dia atas
karpet merah itu. Greyson berteriak minta ampun, tapi August tidak memberikan.
“is
not only my fault, you started it first” protes Greyson. August berdiri lalu
Greyson dengan rusuh menggendong August dengan bridal style, dan menjatuhkan
dirinya ke sofa.
“how
dare you, did that to me” ucap Greyson, lalu menggelitiki habis August, tanpa
ampun. August meminta ampun sambil tertawa, ibunya August hanya tersenyum
melihat kedua anak kecil itu, tidak pernah merasa, betapa childishnya mereka
itu.
“haha,
Greyson stop it” rentah August, Greyson tidak merelakannya, lalu dengan sekuat
tenaga August menendang perut Greyson lalu kabur, dari pent housenya.
“come
here you!” ucap Greyson, mengejarnya. August berlari dengan cepat, lalu segera
ke arah tangga, dan turun dengan cepat, beruntung, penthousenya hanya di lantai
enam, jadi August tidak perlu capek, lari ke bawah.
“August,
don’t run!” teriak Greyson. August tertawa, lalu tetap berlari, dengan cepat
dia keluar dari Apartemen, dan berlari di trotoar, sambil tertawa lebar.
“uh
oh is Greyson tired? Come on, catch me” ucap August meledek, lalu berlari
kembali, sambil tertawa lepas. Greyson gemas, lalu berlari dengan cepat, dan
dengan cepat pula. August tertangkap dengan pelukan Greyson. August tertawa.
Greyson mengangkat wanita itu, dan langsung dibawa kembali ke apartemennya.
“you
gonna die, after this” ucap Greyson, yang memegang erat August. August mencoba
untuk melepaskan genggamannya.
“oh
you wish” ucap August, tepat lift berbunyi. Greyson lengah, dan August langsung
kembali lari-larian di lorong apartemennya itu, sambil tertawa. August masuk ke
apartemennya dan langsung mengumpat, dibelakang sofa.
“BOYA!!”
teriak Greyson. August berteriak, kaget melihat Greyson sudah ada
dibelakangnya. Greyson menahan tangan itu August, dan menduduki kaki August.
August terdiam, lalu menatap lurus ke arah Greyson.
“seriously,
don’t kill me” ucap August langsung. Greyson menaikkan alisnya. August terdiam.
“just
tweet that you are saying sorry to me, and you, admit that i’m a master of
prank, and no one can beat me” ucap Greyson. August melongo, melihat sikap
Greyson.
“okay!!!”
protes August, Greyson berdiri, dan langsung menyambar iPhonenya August,
menarik August ke rangkulannya.
“tweet
now” ucap Greyson. August memutar matanya malas, lalu mengetik dengan cepat
–dan-sangat-tidak-ikhlas-
“i
lose, Greyson always be the best. Sorry Greyson” ketik August. Greyson
tersenyum puas, lalu melepas August, dengan senyum menang. August masuk ke
dapur dambil memainkan handphonenya. Greyson bersender ke deretan meja yang ada
di dapur.
“oh,
i forget to tell you, don’t go anywhere, because, we have to discuss our
birthday party” ucap Greyson. August mengangguk, lalu kembali fokus kembali ke
handphonenya.
“itu
tweet paksaan” tweet August lagi, lalu menaruh, handphonenya di meja dapur.
Saat sedang mencari makanan. Jeremy datang dengan bodyguard August, August
mengerinyit.
“what
are you doing?” tanya August. Melihat Jeremy dan bodyguardnya.
“talking
about your trip to Jakarta, missis” ucap Jeremy, dan duduk sebentar diruang
tamu, berbicara dengan Bodyguardnya August.
“when’ll
you going to Jakarta?” tanya Greyson lagi, August berfikir sebentar.
“first
plan, fith or sixth September” ucap August. Greyson mengangguk, August kembali
melihat ke handphonenya dan tertawa kecil, melihat tweet dari fans-fansnya yang
ada di Indonesia. Saat tertawa kecil Greyson menyentuh ubun-ubun August, August
terdiam, melihat ke arah Greyson yang tersenyum menatap August.
“what?
You’re creepy Greyson” tanya August lalu dengan tatapan anehnya dia hujami ke
arah Greyson, yang ditatap, hanya tersenyum lebar, lalu digerakannya tangan
yang diaats kepala itu untuk mengacak rambut hitam itu.
“don’t
be too long okay? I will miss you” ucap Greyson tersenyum, sangat manis. August
terdiam sebentar, mendengar pernyataan itu, sugguh itu adalah kata terindah
yang pernah August dengar untuk bulan ini. Setelah diam sebentar August
mengangguk dengan antusias. Greyson tersenyum lembut melihat sikap August itu,
dengan kikuk. Greyson menarik tubuh August ke dalam pelukannya, Greyson
menunduk, memeluk kencang August. August tertawa kecil.
“thank
you, i’ll miss you too” ucap August. Greyson tersenyum, dan melepas pelukan
itu. August menatap mata Greyson yang berbinar, yang membuat sudut bibir August
menyungging ke atas.
“Greyson”
panggil August, tersenyum lebar, Greyson mengerinyit. Lalu menoleh ke arah
August kembali.
“what?”
tanya Greyson, heran. August menunduk, saat mengangkat kepalanya. August
tersenyum dengan manis, dengan tulus, dengan hatinya, dan juga matanya.
“thank
you for this wonderful morning” ucap August. Greyson mengangguk, lalu segera
keluar dari dapur August, dan bergabung dengan Jeremy, dan Bodyguard August
yang sedang asik, membicarakan pertandingan basket semalam. August menatap
refleksi itu, August merasakan lengkap pagi itu, merasakan semuanya tepat.
Melihat Greyson tersenyum padanya, terasa sangat indah. Sekali lagi, August
mengambil handphonenya, mencari gambar Greyson, dan August yang diambil oleh
fans August.
“i’m
lucky that i have the best friend in the world.” Beserta link foto dirinya dan
Greyson. August tersenyum, lalu bergabung dengan Jeremy, Greyson melanjutkan
pembicaraan bola basket yang August tidak mengerti sama sekali. August
tersenyum mengambil secarik kertas, yang ada di mejanya.
“i’m
out the touch, i’m out the love, but i can still standing this now, cause you
are here with me now, i’m out the sigh, i’m out the fight, my world is complite
now, cause you are with me now. “ tulis August, dengan senyumnya, dan lirik itu
kembali mengalir dari otaknya, August tersenyum lebar, hanya beberapa menit,
lirik itu terbuat, hanya tinggal membuat nada, dan mungkin itu akan menjadi
album ke-tiga August nanti, album yang akan berisi, betapa indahnya dunia yang
August punya, betapa bersyukur dirinya, dengan apa yang dia miliki saat ini.
***
>>> yeay, finally part 34 is up!!!!! woah, so close to school xD 2 weeks more, and i'm in Senior High School (ye~ ye~ ye~ ye~ la~ la~ la~) and as you know this week, my time really get caught by registration... and next week, will be preparing for MOS. so, i'm not quite sure when i'll post part 35... but i hope i'll post it as soon as possible. as usual, thank you for wasting your time to read this story, and let me know what do you think!
(: :D
- @Audeeyah
No comments:
Post a Comment