Monday, July 2, 2012

Remember August ( Part 34 : Wonderful Morning )


***

            August masih tertawa kecil, saat bangun, dia mendapat email dari Sasta, untuk melihat tweetnya Olivia. Beserta usernamenya. August melihat jelas  dua tweet yang tidak sangat penting. Hal seperti itu diumbar twitter, what a stupid. Batin August. August hanya tertawa kecil lalu kabur ke pent housenya, sebelum Greyson, meneriaki dirinya, ketika, tubuh Greyson sudah penuh dengan cream cheese. Dugaan August benar, baru saja August menutup pintu penthousenya. August terdengar suara amukan Greyson. August tertawa lebar, dan berlari ke dalam kamarnya.

            August mengambil mandi, dan segera mengeringkan tubuhnya, dengan santai August, mengtweet “marahnya serem-_-” August mengscroll down mentionnya yang ramai. August mengerinyit heran, ada apa ini? Saat ada link beserta tweet. August terdiam, dan membuka fotonya. FOTO. AIB. DIRINYA. YANG. ADA. DI. LAPTOP. GREYSON. August melongo lebar, lalu langsung mengecek timelinenya Greyson.

“what a beautiful August is” tweet Greyson, beserta link foto August itu. August langsung menganga lebar, dan segera berjalan ke arah penthouse Greyson.

“how dare you, GREYSON!” ucap August, teriak depan pintunya, dan masuk melihat Greyson hanya menggunakan handuk.

“August! OUT!!!” teriak Greyson protes melihat August yang tiba-tiba masuk, dan Greyson hanya menggunakan handuk, ya, hanya handuk.

“HAHA” teriak August, lalu kembali masuk ke penthousenya, dia segera membuka twitternya kembali.

“foto ter-aib, yang Greyson punya. Itu pas thanks giving, dan gue masih 12 tahun. yekali Congratulation. @Greysonchance *sarcastic*” tweet August. Lalu kembali merutuki Greyson dengan rentetan-rentetan kata tidak jelas. Lalu hapenya berbunyi, dan melihat ada satu mention dari Greyson.

“i’m supposed to be mad, not you...” balas Greyson. August tersenyum kecil menatap tweet itu, dan kembali menyibukkan jemarinya untuk mengetik di layar iPhone.

“i hate you >:o. Jelek lo jadi cowok” balas August, sambil tertawa kecil.

“oh i love you too. So forgive me maybe?” balas Greyson, August tertawa kecil, Greyson tau sebenernya August tidak marah ke Greyson. August masih melihat mention-mentionnya, yang sudah pasti akan banjir, dengan fans-fans mereka.

“it depends on you” balas August lagi, saat dia kembali sibuk dengan mention-mentionnya, yang rata-rata tertawa atau sakit kepala melihat sikap idola mereka yang terlalu aneh. Baru August ingin mengetweet aib Greyson. seseorang memanggilnya.

“hi. August” sapa Greyson, yang sudah ada didepan pintunya. August menatap dingin ke Greyson, dan langsung tanpa basa-basi August menubruk tubuh Greyson dia atas karpet merah itu. Greyson berteriak minta ampun, tapi August tidak memberikan.

“is not only my fault, you started it first” protes Greyson. August berdiri lalu Greyson dengan rusuh menggendong August dengan bridal style, dan menjatuhkan dirinya ke sofa.

“how dare you, did that to me” ucap Greyson, lalu menggelitiki habis August, tanpa ampun. August meminta ampun sambil tertawa, ibunya August hanya tersenyum melihat kedua anak kecil itu, tidak pernah merasa, betapa childishnya mereka itu.

“haha, Greyson stop it” rentah August, Greyson tidak merelakannya, lalu dengan sekuat tenaga August menendang perut Greyson lalu kabur, dari pent housenya.

“come here you!” ucap Greyson, mengejarnya. August berlari dengan cepat, lalu segera ke arah tangga, dan turun dengan cepat, beruntung, penthousenya hanya di lantai enam, jadi August tidak perlu capek, lari ke bawah.

“August, don’t run!” teriak Greyson. August tertawa, lalu tetap berlari, dengan cepat dia keluar dari Apartemen, dan berlari di trotoar, sambil tertawa lebar.

“uh oh is Greyson tired? Come on, catch me” ucap August meledek, lalu berlari kembali, sambil tertawa lepas. Greyson gemas, lalu berlari dengan cepat, dan dengan cepat pula. August tertangkap dengan pelukan Greyson. August tertawa. Greyson mengangkat wanita itu, dan langsung dibawa kembali ke apartemennya.



“you gonna die, after this” ucap Greyson, yang memegang erat August. August mencoba untuk melepaskan genggamannya.

“oh you wish” ucap August, tepat lift berbunyi. Greyson lengah, dan August langsung kembali lari-larian di lorong apartemennya itu, sambil tertawa. August masuk ke apartemennya dan langsung mengumpat, dibelakang sofa.

“BOYA!!” teriak Greyson. August berteriak, kaget melihat Greyson sudah ada dibelakangnya. Greyson menahan tangan itu August, dan menduduki kaki August. August terdiam, lalu menatap lurus ke arah Greyson.

“seriously, don’t kill me” ucap August langsung. Greyson menaikkan alisnya. August terdiam.

“just tweet that you are saying sorry to me, and you, admit that i’m a master of prank, and no one can beat me” ucap Greyson. August melongo, melihat sikap Greyson.

“okay!!!” protes August, Greyson berdiri, dan langsung menyambar iPhonenya August, menarik August ke rangkulannya.

“tweet now” ucap Greyson. August memutar matanya malas, lalu mengetik dengan cepat –dan-sangat-tidak-ikhlas-

“i lose, Greyson always be the best. Sorry Greyson” ketik August. Greyson tersenyum puas, lalu melepas August, dengan senyum menang. August masuk ke dapur dambil memainkan handphonenya. Greyson bersender ke deretan meja yang ada di dapur.

“oh, i forget to tell you, don’t go anywhere, because, we have to discuss our birthday party” ucap Greyson. August mengangguk, lalu kembali fokus kembali ke handphonenya.

“itu tweet paksaan” tweet August lagi, lalu menaruh, handphonenya di meja dapur. Saat sedang mencari makanan. Jeremy datang dengan bodyguard August, August mengerinyit.

“what are you doing?” tanya August. Melihat Jeremy dan bodyguardnya.

“talking about your trip to Jakarta, missis” ucap Jeremy, dan duduk sebentar diruang tamu, berbicara dengan Bodyguardnya August.

“when’ll you going to Jakarta?” tanya Greyson lagi, August berfikir sebentar.

“first plan, fith or sixth September” ucap August. Greyson mengangguk, August kembali melihat ke handphonenya dan tertawa kecil, melihat tweet dari fans-fansnya yang ada di Indonesia. Saat tertawa kecil Greyson menyentuh ubun-ubun August, August terdiam, melihat ke arah Greyson yang tersenyum menatap August.

“what? You’re creepy Greyson” tanya August lalu dengan tatapan anehnya dia hujami ke arah Greyson, yang ditatap, hanya tersenyum lebar, lalu digerakannya tangan yang diaats kepala itu untuk mengacak rambut hitam itu.

“don’t be too long okay? I will miss you” ucap Greyson tersenyum, sangat manis. August terdiam sebentar, mendengar pernyataan itu, sugguh itu adalah kata terindah yang pernah August dengar untuk bulan ini. Setelah diam sebentar August mengangguk dengan antusias. Greyson tersenyum lembut melihat sikap August itu, dengan kikuk. Greyson menarik tubuh August ke dalam pelukannya, Greyson menunduk, memeluk kencang August. August tertawa kecil.



“thank you, i’ll miss you too” ucap August. Greyson tersenyum, dan melepas pelukan itu. August menatap mata Greyson yang berbinar, yang membuat sudut bibir August menyungging ke atas.

“Greyson” panggil August, tersenyum lebar, Greyson mengerinyit. Lalu menoleh ke arah August kembali.

“what?” tanya Greyson, heran. August menunduk, saat mengangkat kepalanya. August tersenyum dengan manis, dengan tulus, dengan hatinya, dan juga matanya.

“thank you for this wonderful morning” ucap August. Greyson mengangguk, lalu segera keluar dari dapur August, dan bergabung dengan Jeremy, dan Bodyguard August yang sedang asik, membicarakan pertandingan basket semalam. August menatap refleksi itu, August merasakan lengkap pagi itu, merasakan semuanya tepat. Melihat Greyson tersenyum padanya, terasa sangat indah. Sekali lagi, August mengambil handphonenya, mencari gambar Greyson, dan August yang diambil oleh fans August.



“i’m lucky that i have the best friend in the world.” Beserta link foto dirinya dan Greyson. August tersenyum, lalu bergabung dengan Jeremy, Greyson melanjutkan pembicaraan bola basket yang August tidak mengerti sama sekali. August tersenyum mengambil secarik kertas, yang ada di mejanya.

“i’m out the touch, i’m out the love, but i can still standing this now, cause you are here with me now, i’m out the sigh, i’m out the fight, my world is complite now, cause you are with me now. “ tulis August, dengan senyumnya, dan lirik itu kembali mengalir dari otaknya, August tersenyum lebar, hanya beberapa menit, lirik itu terbuat, hanya tinggal membuat nada, dan mungkin itu akan menjadi album ke-tiga August nanti, album yang akan berisi, betapa indahnya dunia yang August punya, betapa bersyukur dirinya, dengan apa yang dia miliki saat ini.

***

>>> yeay, finally part 34 is up!!!!! woah, so close to school xD 2 weeks more, and i'm in Senior High School (ye~ ye~ ye~ ye~ la~ la~ la~) and as you know this week, my time really get caught by registration... and next week, will be preparing for MOS. so, i'm not quite sure when i'll post part 35... but i hope i'll post it as soon as possible. as usual, thank you for wasting your time to read this story, and let me know what do you think!

(: :D

- @Audeeyah

No comments:

Post a Comment