Sunday, May 6, 2012

Remember August ( Part 10 : The Broken Heart )

***

Since that day, August dan Cody kelihatan berjalan bersama, hangout bersama, bermain, dan tertawa bersama, tanpa ada Greyson disana, yang entahlah, itu membuat media menjadi gatal untuk mencampuri urusan mereka, entah mereka hanya nongkrong di starbuck, saat konser August, maupun Cody, dan hangout ke mall. Semua orang, fans, dan bahkan penikmat media, beranggap mereka pacaran, tapi hey! Mereka masih berteman. August memang menyukai ketika dia berjalan dengan Cody, sikap gentle Cody ke August, care, dan seluruh perhatian yang Cody berikan ke August, harus August bilang impressive, setiap Cody sms good luck, good night, sweet dreams, dan disaat August memegang tangan Cody erat saat mereka berdua takut terjatuh dari salah satu wahana universal studio, saat August memeluk Cody, August akui nyaman, dan menikmati hal-hal itu, bahkan dia tidak bisa memungkiri, ada getaran kecil di hatinya, senggolan senggolan manis dihatinya. Entahlah itu membuat semua hal indah. 

Kedekatan, dan keindahan saat August, sangat jauh terbalik dengan Greyson, melihat mereka dekat seperti itu, rasa risih menggelayuti tubuh Greyson, melihat setitik ampasan cemburu dalam hatinya yang siap terbakar jika salah menaruh. Entahlah, Greyson gerah melihat mereka berdua seperti itu, harus Greyson akui, Greyson lebih suka, ketika August menjadi miliknya, ketika August hanya duduk dan membaca majalah random di apartemennya, dan bernyanyi-nyanyi, atau minimal, Greyson datang ke apartemen August, dan mengahabiskan waktu untuk berbicara satu sama lain, bercanda, bergulat di atas lantai, dan berfoto menggunakan gaya terbodoh, lalu mengshare di twitter. Greyson merasakan bahwa August itu, saat itu, menjadi miliknya. August temannya, bukanlah wanita yang telah terbiasa dibanjiri oleh lampu-lampu spotlight. 

Kegelisahan tersebut membuat Greyson disini, di Oklahoma, mengenang masa kecil sebelum menjadi artis, dan kegalauannya berhenti dirumah bercat biru, dimiliki wanita bermata biru, berambut pirang. 

*ting tong*

“hell... Greyson?” sapa wanita itu heran.

“uh oh, hey Lauren, may i come in?” tanya Greyson canggung

“sure” ucap Lauren

“do you want some drinks?” tanya Lauren, Greyson menggeleng halus

“it’s okay, i’m cool” ucap Greyson, Lauren duduk di sebrang Greyson.

“what happen? Why you come here?” tanya Lauren to the point.

“i don’t know, i just passing by” ucap Greyson, Lauren mengehla nafas.

“Greyson, may i ask you a question?” tanya Lauren lagi. Greyson menatap Lauren.

“sure” ucap Greyson.

“do you still love me?” tanya Lauren lagi, Greyson terdiam, mendengar pertanyaan itu.

“i.. don’t know” ucap Greyson.

“do you love August?” tanya Lauren, Greyson terdiam lagi. “i don’t know either” ucap Greyson menunduk.

“what do you feel when you just see me hugging Corbin?” tanya Lauren, Greyson terdiam.

“i don’t know, i just thinking that sometime, i do still love you, but sometime, i just think that you were my ex, and not much” ucap Greyson jujur.

“how do you feel about August?” tanya Lauren lagi. Greyson menunduk, menatap sepatunya. 

“wait a minute, it would be better if we talk outside, my moms here” ucap Lauren, secepat kilat ke atas kamarnya, dan kembali kebawah. Mereka berdua mencari kedai kopi dan duduk bersampingan.

“so what do you feel about her?” tanya Lauren.

“i don’t know, i just feel that i can’t face that she’s not mine, she has a lot of boys waiting her” ucap Greyson.

“do you love her?” tanya Lauren algi.

“i don’t know, i just feel the same things that i feel when i just stick to gether with you, and i don’t know that i have moved on or not” ucap Greyson, Lauren mengangkat kepala Greyson, dan dikecupnya pelan bibir itu. Greyson terdiam.

“what do you feel when i kiss you?” tanya Lauren

***

“so this is the coffe store that i used to be hangout with Greyson, and my favorite part is....” ucap August terpotong, saat melihat lelaki dan wanita di tempat favoritenya, sedang berciuman, lelaki dengan rambut coklat, dan wanita dengan rambut pirangnya.

“there” ucap August mengelak, kearah tempat lain, yang mendengarkan tersenyum.

“why we’re not there and enjoying the coffe?” tanya lelaki itu.

“no Cody, i don’t want coffe right now, i wanna go home, i feel tired” ucap August pelan.

“are you sure? Oh okay let’s go home” ucap Cody, menggamit tangan wanita itu yang dingin.

“are you okay? Your hand is... cold” ucap Cody, August terdiam. 

“i’m okay take me home Cody, take me home, please” ucap August pasrah, dan mengencangakan genggam tangannya, Cody mengangguk dan mengajak wanita yang digenggamnya itu ke mobil S.U.V hitam, tanpa sadar August mengeluarkan air matanya... dibuka hpnya, dan mengetik sms dengan cepat.

“longlast with you and Lauren, Greyson! we’ll coming soon (i hope XD)”

***

“thanks Lauren for Everything” ucap Greyson lalu meninggalkan Luaren, dan segera berjalan kerumahnya, dilihatnya dari luar kamar August gelap, pasti dia masih jalan-jalan dengan Cody. Greyson berjalan ke atas kamarnya, dan mengecek hpnya terdapat satu sms. Dari August.

“longlast with you and Lauren, Greyson! we’ll coming soon (i hope XD)”

Dalam detik yang sama darah Greyson berhenti, coming soon? Berarti... berarti.. Cody.... August... Greyson membuka tirainya yang menghadap kamar August, gelap. 

“i don’t have any girlfriend, well, good luck on you” balasnya, tanpa Greyson rasa air matanya mengalir perlahan melewati pipinya...

***

>>> yeaa buddy!!!! the complication is more hotter and hotter now. let me know what do you think! and thank you for wasting your time to read my story! x

(: :D

No comments:

Post a Comment