Friday, May 18, 2012

Remember August ( Part 15 : The Memories )


***

            “melahap” dengan rakus pemainan di dufan, sangat menguras tenaga, tidak bisa dipungkiri oleh Greyson dan Olivia, mereka seakan kehabisan tenaga, dan hanya sanggup menatap garis laut hitam legam laut Jakarta di pantai, sambil duduk diatas pasir, terlihat pantai sudah sedikit sepi malam itu, tapi mereka tidak ingin segera beranjak pergi, bintang diatas sangat.. indah. Gugusan bintang... terlihat...

“Gugusan Bintang” batin Olivia, menatap langit itu.

“what? What you’ve said?” tanya Greyson ke Olivia

“nothing, just the sky is wonderful” ucap Olivia tersenyum, lalu berdiri membersihkan celananya.

“let’s go home” ajak Olivia sambil berdiri dan membersihkan pasir yang ada di kaki dan celananya itu.

“okay” jawab Greyson, berdiri dan mulai meninggalkan pantai Ancol. Diperjalanan mereka tertidur, hingga supir memberitahu mereka sudah sampai di hotel. Greyson mengantarkan Olivia ke kamarnya, saat di depan kamanya Greyson berdiri gugup.

“umm, thanks for this day” ucap Greyson senyum kikuk.

“Greyson...” panggil Olivia pelan.

“hmmm?” balas Greyson.

“is this a date?” tanya Olivia ragu, Greyson terdiam, melihat mata coklat itu. lalu tersenyum kecil.

“yeah, maybe this is a date” ucap Greyson, sambil tersenyum, lalu dengan pelan menarik tubuh Olivia, dan mengecup pelan dahinya. Olivia dengan ragu, melingkarkan tangannya di leher Greyson.



“thank you, for this wonderful date, Greyson” ucap Olivia, bersemu. Greyson menatap wanita itu, dalam pandangangan yang dekat, dimana dahinya tertempel di dahi Olivia. Greyson tersenyum dengan lembut.

“your welcome, good night, sweet dream, Olivia” ucap Greyson tersenyum lalu mengusap pelan rambut Olivia.

“gue harap lo bukan seorang php di hidup gue Greyson, gue gak mau jadi pelarian lo terhadap August” ucap Olivia, menatap siluet Greyson di lorong hotel itu, lalu mengehla nafasnya, dan masuk ke kamarnya. Membuka hpnya dan menulis.

“thanks for this wonderful night, thanks @Greysonchance” tulisnya itu. Olivia segera membersihkan tubuhnya, dan bersiap menyeret dirinya ke dunia mimpi...

***

            Greyson selesai membersihkan badannya, dan melihat hpnya, terlihat mention Olivia, lalu dia me-reply mention Olivia, meninggalkan twitter, Greyson kembali melihat e-mail nya, e-mail dari August. Greyson terdiam melihat itu, lalu ada rasa apa, Greyson ingin membuka laptopnya, dan melihat sekitar timeline twitternya, membaca tweet-tweet random dari twitternya. Hingga satu tweet menyitanya.

“good morning,  Las Vegas” satu tweet simpel, tapi dia lebih tertarik ke avatarnya, terlihat, foto wanita dengan baju sweater gombrong panjangnya bergambar love –yang-sering-Greyson-lihat-karena-itu-baju-tidur-favorite-wanita-itu- dengan celana yang sependek sebatas sweater itu, berdiri sambil tertawa, dan memeluk samping lelaki yang menggunakan baju putih polos, dan celana santai, disampinya yang sedang mengecupnya pipi wanita itu. Itu... August... dan... Cody

            Foto August, dengan rambut gelombangnya yang berantakan sepertinya sehabis bangun tidur, di bus turnya, dan dengan Cody, mengecup pelan pipi August, Greyson seperti terpukul, jika seperti itu, sama saja... Cody, dan August sudah memplubikasikan pacarannya itu, Greyson terdiam, lalu meminimize browsernya, dan segera membuka satu folder yang dia beri kunci pasword, satu kata pasword yang manis “ourbirthdayis16” satu pasword, yang isinya, tidak ada orang yang bisa mengira, seluruh koleksi yang bisa Greyson simpan, saat momennya bersama August, saat ulang tahunnya, bahkan ada fotonya yang difoto oleh fans saat mereka berdua bernyanyi saat showcase tempo hari. Greyson melihat foto lagi, dan stuck, disatu foto yang Alexa ambil saat itu.

***

January, 1st ‘09
Edmond, Oklahoma
01.10 a.m

“you guys really look so cute” ucap Alexa tertawa, August bersemu merah, dan tertawa kecil.

“no way!” ucap August tertawa kecil.

“but you are, in this new years eve, you just miss your new year eve party with your friends, and come here, accompany Greyson, when he is sick” ucap Alexa, tertawa renyah.

“oh, sister, go out, enjoy the party by yourself, don’t distrub us” ucap Greyson protes, dengan suara sereknya itu.

“okay, bye, love birds” ucap Alexa, tertawa renyah.

“we’re not” ucap serempak. lalu disertai tawa Alexa “see?” balasnya sambil keluar. August melihat lagi ke Greyson, dan menyentuh badan Greyson.

“why you are so hot?” tanya August, heran

“i am hot” ucapnya –dengan-jalur-lurus-yang-sedikit-menyimpang-ke-kiri- sambil tersenyum ekhm, nakal.

“not that way! You dork!” pukul August dengan bantal tidur Greyson

“i don’t know you’re going to that way!” bantah Greyson. “or else you are too cold” ucap Greyson lagi. “i’m not... hatchi!!” bersin August.

“you’re cold” ucap Greyson dingin.

“i’m not, you’re just too hot” ucap August, lagi. Greyson menggeleng.

“come here stubborn” ucap Greyson lagi, lalu menarik August ke dalam selimutnya. Greyson mendekap August.

“i’m too hot, and you’re too cold, let’s warm our self, by cuddling each other” ucap Greyson, sambil mukanya yang imut itu.

“great idea” ucap August, merapatkan tubuhnya ke Greyson.

“happy new year, August” ucap Greyson, tersenyum. August mengangguk, lalu mengerjapkan matanya, August, jatuh tidur, dirinya,seakan sangat mudah untuk tidur, ketika dia mencium wangi kue coklat di tubuh Greyson. dia merasa... tenang.

            Tanpa mereka sadar, Alexa, kembali masuk diam-diam, dan mengambil foto mereka berdua, tertidur sambil memeluk satu sama lain, di tahun baru.



“you are guys, you love each others, but why you don’t tell it? And keep those feeling standing, wihtout anything make it clear, who you really like? Why you guys keep pretending?” batin Alexa.

“alexa, what are you doing?” bisik Tanner, memeluk saudara perempuannya itu dari belakang.

“they really look cute together” ucap Alexa, menunjuk August dan Greyson.

“they are” ucap Tanner.

***

            Entah, darimana, Greyson mengeluarkan titik mata itu, Greyson menatap foto itu, menatap refleksi diri mereka berdua sedang tertidur, lalu memeluk satu sama lain, menghangatkan satu sama lain. Dengan tidak tau punya fikiran, di tahun berikutnya itu, adalah tahun yang mereka alami tahun terbesar dalam hidupnya. Kehilangan August, dan mulai merintis menjadi Artis populer. Greyson terdiam, dirinya terlarut, dalam falshback-flashback manis yang dia lalui bersama August, dan pertengkaran kecil, yang pasti akan selalu diakhiri dengan senyuman manis, di kedai kopi sudut jalan Edmond, Oklahoma. Selalu seperti itu, seakan jiwa mereka telah menyatu, mengenal satu sama lain, mengetahui kelemahan satu sama lain.

            Greyson mereasakan hal yang beda saat ini, energi yang sangat beda saat ini, rasa dirinya saat menyentuh August 3 tahun lalu, dengan sekarang sangat beda, dahulu tidak ada percikan, dan gelitikan kupu-kupu di perutnya, tidak ada degupan jantung yang tak bisa dikendalikan saat August membelai halus rambutnya itu, tidak ada aliran darah yang sangat deras, saat Greyson mencium wangi madu di pipinya saat mencium pipi itu, mencium wangi kue jahe di rambutnya, saat dia memeluk wanita itu, dengan berbagai alasan, dan mencium harum wangi vanilla di tubuh itu...

            Berbicara wangi tubuh, Greyson juga merasakan itu, di diri.. Olivia, wangi kue jahe di rambut, wangi madu di mukanya, dan wangi vanilla di tubuh, selain itu. August dan Olivia memiliki hampir kesamaan, mereka berdua memiliki rambut yang sama panjang gelombang, cara berbicara, dan jalan mereka sama, yang membedakan, hanya mata dan kulit, August memiliki mata hitam legam, siapa yang menatapnya akan jatuh dengan cepat, dalam pesona dirinya, sedangkan Olivia, coklat gelap, yang membuat orang susah melupakan mata itu, dan kulit August mengikuti kulit Ibunya... kulit pucat. Sedangkan Olivia lebih ke kulit orang indoensia... kuning langsat. Stress memikirkan kemiripan mereka berdua Greyson terlarut dalam tidurnya...

***

>>> thank you for reading! and let me know what do you think! xx

(: :D

- @deeyahs

No comments:

Post a Comment