***
August masuk ke ruangannya, dan
masuk ke kamar mandi, menangis tanpa suara, dan membiarkan darah membanjiri
mukanya, hidungnya berhenti untuk mengeluarkan darahnya, tetapi matanya kembali memproduksi darah, dan keluar begitu
segarnya dari muka August yang ditundukkan ke arah wastafel. August mencuci
tangannya, lalu memfoto dirinya, untuk melihat betapa buruk lukanya, karena
dilihat dari kaca, lukanya sudah tertutup darah. August segera mengambil
suntikan yang selalu ada di tasnya, membersihkan mukanya, dan segera
menyuntikan cairan lengket itu. membersihkan mukanya, dan kembali duduk di
tempat wastafel. August menelfon securitynya untuk membawa dirinya ke para
fans, karena jalan pun August tidak sanggup.
“it’s
everything okay?” tanya Security nya itu. August mengangguk.
“just
take me to the table” ucap August, saat digendong. Semua orang terkaget melihat
August, kembali dengan digendong, dan mukanya yang sepucat mayat. August tetap
tersenyum lalu duduk dengan pelan.
“open
the gate again, the show must go on, even there’ s no more Greyson” ucap
August, security membuka Gatenya, dan mulai beberapa fans kembali antri.
“hello”
sapa August pelan, dengan senyuman lebar.
“hello August, oh my God, you look so pale, are you
alright?” tanya wanita kecil itu. August mengangguk. “yeah i am” ucap August
pelan.
“where’s
Greyson?” tanya wanita itu. “he’s sick now, and he can’t see his fans, he
really looks so pale” ucap Greyson. “but you too” bantah gadis itu. “i’m fine”
ucap August, orang pun berganti, hingga August mendapatkan fans sekitar umur
tujuh atau delapan tahun, sedang menangis. August terheran lalu mengahampiri
gadis itu, dengan di papah oleh security tentunya.
“hey,
why are you crying?” tanya August lembut, sambil mengelus rambut blonde wanita
itu.
“i
came here, begging my mom, to see Greyson, but he’s not here now, i do want to
see you, but i really want to see Greyson, he’s my inspiration, but he’s not
here” ucap wanita itu.
“what’s
your name sweetheart?” tanya August. Wanita itu sambil terisak. “cathy” ucap
nya. August memeluk gadis kecil itu, dan gadis kecil itu langsung meangis kejar
di pelukan August.
“Greyson
is sick now, i’m sorry you can’t meet your idol for now. But he can’t come,
he’s sick. I’m sorry Cathy” ucap August, yang masih berjongkok, mensejajarkan
tubuhnya dengan Cathy.
“but
i want to see him so badly” ucap gadis kecil itu. August menahan tangisnya,
karena August tahu betul betapa sakitnya gadis itu, jika dia tahu alasan utama
Greyson tidak ada. August berfikir, lalu langsung membisikkan sesuatu ke Tante
Lisa, Tante Lisa mengangguk setuju. August langsung tersenyum pelan.
“you
want to come with me? after this signing season, to meet Greyson, Cathy?” tanya
August, pelan, Cathy menganga lebar.
“oh
my God! Thank you August, oh my God, thank you so much, i love you so much!”
ucap gadis kecil itu riang, lalu memeluk antusias August, August hanya
tersenyum.
“okay,
you need to wait for an hour, in my room, wait for this line over, and we’ll heading
to Greyson, okay?” bujuk August, wanita yang dipanggil Cathy itu mangangguk
dengan senang, semua orang memekik tertahan melihat sikap August, saat August
kembali ke tempat duduknya, antrian berjalan lagi. August masih tersenyum
lemah, efek dari suntikan itu masih bekerja ditubuhnya. Setelah penuh satu
jam,antrian itu akhirnya selesai. August mencoba berdiri, tapi gagal, akhirnya
August berdiri dibantu oleh Securitynya.
“thank
you so much for coming here guys, i’m sorry i’m not in a good condition, but, i
swear tomorrow, we still held our concert, and i’m still saying sorry for you
guys, Greyson can’t be here, because he’s sick, he can’t see properly, but we
still held our concert, and no cancell, so see you later guys!” ucap August
lalu berjalan dengan pelan ke arah belakang. Tante Lisa langsung menarik August
ke dalam tangannya.
“i’m
sorry waht my son did to you” ucap Tante Lisa, August tersenyum, lalu menatap
mama dari sahabatnya itu.
“it’s
okay aunty, i’m the one who wrong, come on, let’s go home, and take that little
girl meet him” ucap August, Tante Lisa tersenyum lalu memapah August ke dalam
mobil, dan menjemput gadis kecil itu. Gadis itu tersenyum lebar, lalu berjalan
peran ke bangku August.
“thank
you so much August, for doing this to me” ucapnya, August tersenyum lebar.
“come here” ucap August, lalu membuat Cathy duduk di pangkuannya.
“your
welcome, Greyson will be so happy if he meets you” ucap August tersenyum. Lalu
mengambil hpnya dan menulis pesan singkat ke Greyson.
“Greyson,
i’m sorry for what i say, but seriously, there’s a girl who dying to see you,
please, calm your mood down, and meet this little girl, and once again, i’m so
sorry, i really meant it” ketik August cepat, lalu mengirimkan smsnya ke
Greyson. berharap saja Greyson mau menemani gadis kecil ini.
***
Greyson,
i’m sorry for what i say, but seriously, there’s a girl who dying to see you,
please, calm your mood down, and meet this little girl, and once again, i’m so
sorry, i really meant it.
Recieved:
12:15:10
Today
From
:
August
+
2023456781238
Greyson berdecak pelan, melihat sms
itu, apa-apaansih? August sampe membawa satu fans dihadapannya, hey ini dia
lagi setress dengan Olivia sakit, dan faktanya orangtuanya tidak ada dirumah.
Ini lagi August segala pake bawa fans ke hadapannya, Greyson menghela nafas
lalu mengirim sms balasan ke August.
***
Why?
You know what i feel now
Received:
12:40:12
Today
From:
Greyson
+20278268154634
August menghela nafas, lalu menutup
hpnya, dan melihat hotelnya sudah ada dihadapannya. August tersenyum lbear lalu
menengok ke arah Cathy.
“cathy,
we almot here” ucap August, Cathy yang sedang bermain dengan bonekanya,
langsung menoleh dan melonjak heboh dalam mobil. August tertawa kecil, saat
mobil berhenti di depan hotel. August keluar, dan langsung menggedong Cathy
keluar, dan menuntun Cathy sambil berjalan memasuki hotel.
August memencet tombol lima belas
dalam lift, lantai yang seperti biasa di sewa oleh kru Greyson. Saat lift
berdenting, August membawa Cathy ke kamarnya dahulu, dan mengurus Greyson ke
kamar sebelah. August menghela nafas lalu langsung mengetuk pintu itu.
“Greyson..”
panggil August pelan di depan pintunya. Saat menunggu beberapa menit, Greyson
membuka pintunya.
“what?”
tanya Greyson dingin. August langsung mendorong Greyson kedalam, dan membawa
diri August ke dalam kamarnya itu. Terlihat skype menyala, dan ada Olivia
terpampang pucat disana.
“sorry
Olivia, can i have your boyfriend for a second, because i need time to talk,
can you end that call for a minute?” tanya August, sebelum Olivia membalas, end
call sudah di pencet oleh August.
“why
you end that video?!” protes Greyson. Augsut terdiam, manatap lurus ke arah
Greyson dengan dingin.
“okay,
i’m tired, my brain is a mess, and i can’t handle that gurl okay?” ucap Greyson
lebih jelas. August belum bergeming, dan masih menatap Greyson dingin.
“just
go August” ucap Greyson. August masih terdiam, lalu suara tampar keras, mengisi
ruangan itu. Tamparan keras datang dari tangan August menuju muka Greyson.
Greyson langsung merintih, mendapatkan tamparan itu.
“does
it hurts?” tanya August yang akhirnya mulai angkat bicara.
“ofcourse,
you got to be jocking, August! Like seriously!” protes Greyson.
“that
hurts, is not enough to draw how hurt your fans in that place, when hoping to
see you, but they can’t see you” ucap August lagi. Greyson menutup matanya lalu
melihat August.
“okay,
where’s that girl?” ttanya Greyson. August tersenyum menang, lalu keluar dari
kamar Greyson, dan langsung masuk ke kamar August, yang diikuti Greyson.
seketika kamar itu langsung heboh dengan teriakan satu gadis kecil. Setelah
beberapa menit, Greyson “digunakan” akhirnya gadis kecil itu meninggalkan
hotel, sambil berterima kasih ke August. August terseyum melambaikan tangannya
lalu duduk di kasurnya.
***
Hembusan nafas berat langsung keluar
dari Greyson, dirinya segera beranjak dari tempatnya, langsung terhenti melihat
satu gambar di hp seseorang, yang entah bagaimana, hp itu masih memamerkan
gambar darah segar dari kulit pemilik darah itu.
Greyson tercekat, lalu mengambil
hp itu, dan melihat, kapan foto itu diambil. Nafas Greyson makin berhenti
melihat kapan foto itu diambil. August yang melihat itu terdiam, berdiri, dan
mengambil hp nya dari Greyson.
“you
can get out now” ucap August sambil menunduk. Greyson mau mengucapkan satu
kata. Sudah dipotong oleh August. “get out, please, if you still care about me”
ucap August, Greyson terdiam, lalu menghilangkan bayangan tubuhnya dari kamar
August. August menghembuskan nafas beratnya, ada satu titik air mata yang sudah
dia tahan dari tadi, dari semenjak ia menampar Greyson. Sahabatnya berubah,
sangat berubah.
***
>>> woop woop finally part 27 is up!!!!! and wop wop HAPPY 2nd ANNIVERSARY FOR @GREYSONCID_ARMY hell yeah, 2 years had been a long years. thank you for all your support guys, and thank you for still stick with us, my word can't enough to describe how much thanks from me, so, this, how i give my thank you to you guys! as usual, thank you for wasting your time to reading this, and let me know what do you think! xx
(: :D
- @deeyahs
No comments:
Post a Comment