***
June
20th ‘12
Dallas,
USA
Semua penonton berteriak memanggil
nama mereka berdua dengan elu-eluan yang menggema, konser di Dallas ditutup,
seperti biasa. Kiss Me menjadi penutup di konser malam itu. August dan Greyson
langsung keluar dari bawah panggung, dan menuju back stage untuk bertepuk riah
dengan suksesnya konser itu. saat semua heboh ber high five, lagi-lagi Greyson
menghindari August. Semenjak pelukan itu, semua rasanya begitu dingin, tidak
ada gelak tawa antara Greyson. setelah konser Greyson akan bilang berterima
kasih ke crewnya lalu langsung meninggalkan kerumunan, dan kembali ke
ruangannya dan entahlah apa yang dia lakukan hingga ibunya memanggil dirinya
untuk balik ke bus, atau tidak ke hotel.
August sendiri sudah mati-matian
mengajak Greyson mengobrol tetapi tetap saja, anggapannya selalu dingin, dan
meninggalkannya, semenjak pelukan itu, pelukan di ruangan artis itu. tetapi,
alih memikirkan lebih jauh. August langsung sibuk dengan hp nya dan berbicara
masalah betapa serunya konsernya dan jonserpacarnya itu. August sendiri tidak
hampir pusing, selama August masih bisa melihat Greyson respect ke fansnya
August akan diam saja. Berlagak tidak peduli.
***
Untuk malam satu lagi, Greyson
sengaja tidak mengabaikan kebaikan August, ini... Greyson sengaja lakukan, akan
lebih mudah untuk menjaga wanita itu dalam seperti ini, akan lebih mudah, dan
tidak akan ada gejolak aneh yang menari dengan seenaknya didalam tubuhnya, pelukan
beberapa minggu lalu anggaplah pelukan terakhir yang Greyson rasakan, akan
lebih susah untuk melepaskan wanita itu, jika wanita itu telah digenggam erat.
Benar kata August, Olivia yang harus dia perhatikan lebih. Lalu seperti ini
lah, setelah konser Greyson akan menelfon Olivia dan berbicara, hingga mungkin
Olivia tertidur atau juga Greyson suruh kembali ke hotel. Tapi.. Greyson tidak
memiliki sedikit penyesalan, dia sudah bisa merasakan. Olivia itu pacarnya,
wanita yang patut mendapat perlindungannya, biarkan Cody melindungi August, dan
Greyson melindungi Olivia. Ya, memang harusnya seperti ini.
***
July 1st ‘12
Washington
D.C , USA
August berjalan memutar satu
ruangan, dilihat lagi handphonenya, dan masih tidak memberikan salah satu
notifikasi bahwa laki-laki itu membalas smsnya. Semua orang seketika panik.
Dengan cepat August mengetik-ngetik nomor telfon, lalu menempelkan telefonnya
di telinganya.
“where
are you?!” ucap August setengah teriak, setelah telfonnya di jawab.
“i’m
in my way to somewhere!” balas lelaki di sebrang sana.
“this
place like a whole mess, why you’re not coming here now?!” protes August
mendengar suara balasan itu.
“i
can’t! I need to go back to L.A” ucap lelaki itu.
“for
what?!” masih dengan nada ketus.
“my
girlfriend is sick!” ucap Lelaki itu, dengan cepat. Cukup, ini membuat August
naik pitam.
“what?!
You left your signing season, just because your girlfriend is sick?! Like
seriously GREYSON! what an earth you taking this risk! Why you don’t tell me,
or at least the manager!” pekik August, mendengar suara August seperti itu,
manajer August dan Greyson langsung mengahampiri August.
“she’s
sick! I need to go back to L.A!” ucap Greyson lagi. August menutup matanya
kesal, dan melihat manajenya dihadapannya, meminta telefon August. August
memberikan telfonnya ke manajernya itu.
“Greyson,
you need to go back here. A.S.A.P or
else i’ll turn that credit card off, and banned everything that you had in L.A.
go back here, or else, you loose everything you have” ucap Managernya dengan
tegas. Lalu memberikan telfonnya ke August yang setengah menganga.
“are
you serious doing that” tanya August heran. “ofcourse not” ucap managernya lalu
langsung kebur ke tempat yang entah August tidak tahu itu, masih speechless
mendengarkan gertakan managernya. August menggidik, jangan sampe hal itu
terjadi padanya.
***
“damn
it!” frustasi Greyson, lalu langsung menaruh hpnya di bangku sebelah, dan
meminta supir taxi untuk kembali ke gedung tempat signing seasonnya itu.
Greyson mengacak rambutnya, Greyson baru tau, kalau misalnya pacarnya itu
sakit, demam, Greyson langsung cemas, dan rasanya pingin pulang ke L.A dan
menanyakan apa kabar wanita itu. lalu menjaganya. Ya tuhan, ini kenapa
managernya harus mengancam dia, kalau memang seseorang yang harus disalahkan
adalah August. Ya, August seorang.
***
Semua orang berteriak terimakasih
tuhan, saat melihat batang hidung Greyson di gedung. August memicingkan
matanya, akhir-akhir ini Greyson memang agak kelewatan egoisnya, melupakan fans
nya dan mengurusi pacarnya itu. Bukan. Bukannya August tidak suka, tapi itu
sangatlah berlebihan. Hampir-hampir meninggalkan tournya dengan sepihak, tanpa
memberitahu apapun ke crewnya. Tingkah laku yang idiot. Batin August.
“masih
mau ninggalin fans lo? Cih, artis apaan lo?” sindir August, sambil menatap
dingin Greyson, dan langsung ke luar dari gedung, memasang senyumnya dan duduk
di bangku.
Greyson menatap August dingin yang
berjalan keluar, lalu ikut jalan keluar, tanpa senyum sama sekali, dan mulai
menandatangani satu-satu cover albumnya. Greyson sangat dingin hari ini. August
bisa melihat dari mata ekornya, hingga baru tiga puluh menit signing season
berlalu. Greyson langsung berdiri tanpa kata meninggalkan signing season, semua
orang terdiam. August langsung heran melihat itu, dan pamit sebentar ke
fansnya.
“Greyson,
wait up!” teriak August dari belakang. Greyson berhenti, dan menoleh
kebalakang, dan berhenti.
“what?” tanya Greyson dingin. August terdiam, lalu menatap dingin mata coklat itu. “you want to leave your fans outside?” tanya August. Greyson menghela nafas.
“okay,
i’m sorry, but i can’t focus on anything, when i know my girlfriend, right
across the land, is sick, and maybe no one take care of her” ucap Greyson,
sambil menatap August.
“so,
you leave your fans, to your sick girlfriend, maybe no one take care of her”
ucap August, Greyson menghela nafas berat.
“yes,
i am” ucap Greyson pelan. August menutup matanya, bola matanya saat ini
sangat... panas.
“i’m
sorry okay?” bujuk Greyson. August masih menutup matanya pelan.
“you
can leave” ucap August, setelah menghela nafas berat dan membuka matanya.
“what?”
tanya Greyson. “you can leave” ulang August. “you can leave, and go straight to
L.A and take care of your stupid girlfriend, or even you need to kiss her, rape
her, or evrything that you can do with her, and leave this place, leave your
fans, maybe who dying to see you right to with their face. Seriously Greyson,
what did Olivia do to you, and change you in to a person who doesn’t have any
heart? What did that bi—“ ucap August terpotong dengan tamparan keras di
mukanya. August terdiam lalu menatap mata Greyson dengan penuh kedinginan.
“GREYSON!”
teriak seseorang, August menoleh kebelakang dan melihat tante Lisa disana,
mengahampiri August dan Greyson. August mengangkat tangannya, memberi tahu
tante Lisa untuk tidak ikut campur.
“thank
you” ucap August langsung ke mata Greyson, August mungkin sudah tidak peduli
dengan air mata sudah menggenang di
matanya.
“thank
you, to remind me how hurt it is, when your idol, can’t see you, just because
his girlfriend sick. Or maybe they’ll hurt more than this slap. Thank you” ucap
August, tersenyum lalu berputar, dan meninggalkan Greyson, berbicara ke tante
Lisa.
Greyson terdiam, setelah tamparan
itu, melihat tangisan August disebabkan oleh dirinya membuat Greyson dihantam
kaca tajam, sekarang Greyson melihat senyuman August yang sedang dihadapan
ibunya sendiri, Ibunya memegang pipi August yang bekas dia tampar. Greyson
terdiam, lalu berbalik, sudah. Greyson tidak peduli lagi dengan urusan wanita
Indonesia itu, sudah, ini sudah selesai.
***
No comments:
Post a Comment