***
May,
12st 2012
Texas
Texas is really beautiful country,
that’s what August always said when she gets here. Sepertinya kota ini, membuat
inspirasi yang besar terhadap August, dan hei! Ini bukanlah semacam lagu
kacangan, atau lagu rap, yang sering August buat akhir-akhir ini, ini lagu
tentang, kebahagian, tentang betapa indahnya apa yang kita lihat sekarang.
Entah kenapa August menjadi merasakan hal yang baru, melupakan semua masalah
yang dia alami akhir ini –yang-sebenarnya-hanya-ribet-mengstalking-Greyson-dengan-Olivia
. August seperti mendapat energi baru, dan membuang energi buruk yang dia
bebani, selama di Minnesota, ataupun kota yang telah dia kunjungi sebelumnya,
dengan Ibunya yang tenang meminum teh hangat, berbincang bersama Kak Nita, dan
melihat pacarnya, yang sedang melakukan tutor, bersama gurunya, dan August
tersenyum, melihat betapa sangat sederhana suasana hidupnya ini, Paparazzi
tidak terlihat, hanya ada bidikkan kasih sayang dari... orang yang terdekat,
Greyson...
andai cowok itu, ada disini, mungkin itu adalah hal yang paling sempurna dari
semua August rasakan, dimana, disaat sahabat dirinya, menyuport dirinya,
memberi senyuman, memberi candaan, dan yang terpenting pelukan. Pelukan yang
benar-benar dilimpahkan kepedulian, dan kasih sayang, itu yang August rindukan.
Pelukan dari seorang Greyson, dan dari Mamanya, atau pun Cody sangat berbeda,
disaat wangi kue-kue itu, menggelitik hidung August dengan lembut, dan rambut Greyson
yang akan otomatis menggelitik tubuh August. Jujur August, sangat... merindukan
itu, tawa Greyson, candaan Greyson, gurauan Greyson yang mungkin sangat tidak
lucu, dan August, dengan terpaksa harus tertawa, kalau tidak Greyson akan
ngambek seharian, sangat dirindukan oleh ....August.
Olivia,
Cody. Setelah dua nama itu, masuk ke dalam lingkup hidup August, semua akan
berubah, semua hal, disaat August tidak menjadi sasaran Paparazzi dikarenakan
menjadi couple sensation, di Hollywood, dan diperburuk dengan datangnya wanita
itu. Olivia, bukannya August marah, dia hanya jengkel, jengkel disaat
seharusnya ada waktu untuk di bagi Greyson untuk bercerita satu sama lain,
menjadi tidak ada, semua menjadi hilang. Tapi, sungguh, selain itu, August
sangat suka karakter Olivia, disaat dia memang menatap sahabat laki-lakinya
itu, seperti layaknya tatapan. “Hey ini temen gue, bukan idola gue, bahkan dia
normal, bukan artis” tatapan, yang tidak memandang siapa Greyson itu, jadi apa
dia di Hollywood sana.
Jika
dibilang kangen, sangat, benar-benar sangat, satu bulan benar-benar lost
contact dengan Greyson, membuat dirinya kangen, karena August mempunyai
segudang cerita yang inigin diceritakan ke Greyson, segudang, pengalaman yang mungkin
juga bermanfaat bagi Greyson. tapi apa? August tidak bisa menghubungi Greyson. Greyson
seakan hilang darinya... seakan menghindar darinya
“babe,
can you help me?” ucap seseorang, lamunan August, buyar, dan menengok ke
belakang, melihat, lelaki yang berambut pirang gitu.
“help
you what?” tanya August, dengan senyum manisnya itu.
“Mrs,
Tania, ask me how to finish this, can you help me?” tanya Cody, August,
mengambil buku yang disodori oleh Cody, August tersenyum, lalu melihat rentetan
soal aljabar.
“let
me help you” ucap August, mengambil pensil, dan mulai mengajarkan Cody
bagaimana menyelesaikannya, dengan senyuman Cody, memperhatikan wanita yang dia
rangkul dari belakang, wanita yang sekarang dia senderi di bahunya.
“you
must, finish this first, we found nine x minus twenty one u. cause this, and
this are the same, which is nine x, just devided it, by nine x, and we have
minus seven i with minus twenty one u, we just need to make this a lil bit more
simple, just devide it by seven and it turns into i more than... three... eh.. aw... Cody” potong August dengan senyumnya, Cody,
tersenyum mendengar kalimat itu. August melihat hasil dari perhitungan yang dia
hitung. Hasilnya menjadi “i < 3u” August hanya terdiam sambil tersenyum
menatap pacarnya.
“it’s
for you” ucap Cody.
“thank
you babe” ucap August, sambil memeluk Cody.
“you’re
welcome” balas Cody, dan mengecup pelan pipi August, August hanya tersenyum,
hey hal itu membuatnya terinspirasi dengan satu hal...
August,
segera membalik kertas halaman itu, dan mulai mencoret-coret kertas itu, dengan
muka berfikir, dan seulas senyumannya. August mencoba untuk menggambarkan apa
yang dia rasakan sekarang.
Don’t
wanna leave you behind
Something
about us, really have to find
But
the time is blown away
The
memorise we made, is keep going away
And
what i have is just he standing next to me
With
his smile on, with he’s big love to me
but
i still need you here...
cause
you know i know i’m missing you here
Ooo,
my bestfriend, stay here don’t go away
I
have my boy friend, but i still want you to stay
I
miss what we count on
When
someone take it on
ooo,
my best friend, what is happen?
Am
i do my mistake just tell me then
Don’t
need to hiding me
Don’t
need to aboiding me
Just
telling me
Is
not like we used to talk
Is
not like we used to walk
Can
we just forget what’s going on
And
see who you holding on
cause
you know i know i’m missing you here...
August, menulis itu dengan penuh
emosi, lirik itu, lirik yang sekarang dia rasakan, August tumpahkan ke dalam
lirik itu, August memperbaiki beberapa kalimat, dan menulis dengan pelan
dibawah judul itu.
“missing”
Ya, mungkin kata itu adalah kata
yang tepat yang August rasakan kepada Greyson, disaat dia memiliki seseorang yang
dicintainya disisinya, tapi August, masih berharap Greyson disisinya, mendukung
dirinya, dan tersenyum untuknya.
***
May,
16th 2012
Los
Angeles
08.00
AM
Dua hari setelah kembali dari tour
di Asia membuat Greyson benar-benar butuh waktu istirahat, apa yang telah
terjadi di Asia, sangat menjadi memori indah, dan manis, disaat melihat para
penggemarnya menyanyi, dan menari, berteriak melihat dirinya, itu menjadi suatu
hIburan bagi Greyson, Greyson iseng melihat HP nya, mungkin saja Olivia,
mengganggunya, tapi bukan Olivia, malah dia mendapatkan satu email, dan Greyson
sudah hafal betul, pasti itu August, dan disaat membuka emailnya, ternyata
benar itu dari August. Greyson tersenyum masam, dan membuka emailnya itu. Hanya
simpel, seperti email-emailnya yang terdahulu. Mengatakan bagaimana tournya
–dan-pastinya-terselip-cerita-romantis-romeo-juliette-failed-antara-August-dan-Cody-
Greyson hanya membalas dengan singkat.
“it’s
cool, hope we had a tons of fun, when we have tour this summer, i’m really
exited about it. (:” hanya itu, Greyson tidak peka, setiap balasan itu,
hanyalah membuat August, melongos, pelan, dan menerima apa adanya. Mungkin
sahabatnya itu, sedang tidak ada masalah dengan August, disaaat Greyson ingin
menekan send, dia mendapatkan satu email lagi. Greyson membuat pesan itu draft,
dan mengecek, satu email dari August, lagi.
“you
don’t need to reply my e-mails, it’s okay, maybe i feel i’m step outside of
your world, but seriously Greyson i really miss our quallity time, come here,
if you want to talk with me, about life, and stuff, and eating some healty
chips that my mome usually made, when we were kids. Well, atleast, my gate is
always open for you (: “ itu adalah e-mail yang terpendek, dan e-mail yang
terlalu membuat Greyson ditonjok kasar kedalam, secara tidak langsung Greyson
membuat August, keluar dari lingkup dunianya, dan tidak mempedulikannya. Greyson
tidak ambil, pusing tapi meninggalkan HP itu, dan segera pergi ke kamar mandi,
untuk menghilangkan letupan emosinya...
***
>>> Part 17 ! finally up! thank you for waiting this part too long, and thank you you guys still waiting for this story, like usual, thank you for reading, and let me know what do you think ! (: :D x
- @deeyahs
No comments:
Post a Comment