Sunday, May 6, 2012

Remember August ( Part 6 : Can We? )

***

“it doesn’t matter what they say, forget the world, keep on dancing with me, cause you are the one for me” sepenggal lirik akhir dari August yang bertitle the one, selesai. Greyson memantau di studio rumahnya August sambil menutup matanya, mendengarkan lagu yang diciptakan August sendiri.

“yeah good job sweetheart, 30 minutes again for dinner” ucap Mamanya.

“it’s a wrap girl, i love the way you sing, good job, keep it up!” teriak pelatih vokalnya dan siap-siap untuk meninggalkan studio rumah August.

“see you tomorrow Kak Nit!!” teriak August dari mic sambil tertawa, yang dipanggil “Nit” itu langsung mengerlingkan matanya. Greyson masuk ke tempat merekam. Greyson duduk di sebrang August.

“you’re amazing” ucap Greyson tersenyum, August mengangkat bahunya. “thanks” ucap August. August iseng-iseng keluar dari rekamannya, dan mengatur beberapa pengatur musik itu. Greyson mengambil Headphone dan ternyata lagunya Greyson terputar disitu.

“it’s little cold outside, tonight, i was to close is not just to say hi” lantun August dari suara pengatur melanjutkan lirik-liriknya.

“with guy like me, and a girl like you” ucap Greyson tersenyum. Cheyenne dilantunkan, mereka berdua menyanyikan berganti-gantian.

“may i fool fool for you girl? Please don’t break my heart cheyenne” lantang Greyson, suara August dan Greyson menyahut. Lagu yang berdurasi 2:55 itu selesai. Rekaman ditutup. August merepeat rekaman mereka. mendengarkan bersama-sama. Their voice are increadible. August mengsave, dan menaruh di VCD yang selalu tersedia di studionya, membuat beberapa video. Slideshow foto August dan Greyson ketika kecil dari kelas 1 sd sampai kelas 6 ini.

“Cheyenne by Greyson Chance and August Wibowo” uploaded.

“what are you doing?” tanya Greyson duduk disamping August, August tersenyum, dan menengok ke arah Greyson. “i just uploaded our song” ucap Greyson.

“just wait a big fenomenal news August, i really tell you” ucap Greyson, August mengangkat bahunya. “i don’t care, i use to live with your life, i’m the one of them, you know” ucap August tertawa kecil. Greyson mencubit pipinya August dan mengambil hpnya itu. membuka aplikasi twitter.

“doing this while waiting my dinner with my bestfriend’s family. Hope you enjoy it (: youtube.com/ Cheyenne-by-Greyson-Chance-August-Wibowo/12312323423” tweet Greyson, August tersenyum, mengeluarkan hpnya, dan meretweet tweet itu.

“such a good night, hope the others will join us... “ tap-tap August, dan meng send tweet itu. Greyson tersenyum, dan menatap August dalam, menatap August lekat. Rambut hitam legamnya yang keriting, terjuntai lurus, dengan kulitnya yang putih pucat mengikuti ibunya. Matanya yang hitam memancarkan kilat-kilat bahagia, senyumnya yang manis. Hey wanita ini sempurna. Batin Greyson. Greyson mengangkat tangannya, dan mengelus August dengan lembut.

“2 years, just like one hundred years, that i never saw you, that i don’t know where are you, finally, you come up, in my concert, with our dreams, and you change a lot, you more beautiful than before, August” ucap Greyson tersenyum, August menatap Greyson lembut, dan tersenyum, membentangkan tangannya dan langsung memeluk erat Greyson.

“so are you Greyson” ucap August membenamkan kepalanya didada Greyson. Greyson tersenyum.

“dinner guys” teriak mamanya, dari depan pintu. August dan Greyson menggandeng tangan satu sama lain, memasuki ruang tamu untuk makan bersama...

***

“do you have some schedule tomorrow?” tanya Greyson yang mungkin sudah sekian kalinya di ruang tamu depan August.

“i have Greyson” jawab August yang akhirnya menjawab pertanyaan itu, setelah berkonsentrasi dengan nail polishnya itu.

“you’re not going to school?” tanya Greyson lagi. “home schooling” ucap August santai. “what schedule?” tanya Greyson lagi. “well, school, record some songs, interview, and yeah photo shoot” ucap August dengan pelan sambil meniup jemarinya itu.

“are you serious you don’t have anytime for me, hello August, your old friend here” ucap Greyson, August menatap Greyson datar tanpa ekspresi.

“don’t you remember who i am? I’m one of people who likes you” ucap August dan kembali menatap kukunya itu.

“i know, but August, i’m here! Hello!” protes Greyson ke August, August menghela nafas.

“so? You have a lot of schedule too, you’re going to trans tv at the night, photo shoot in gadis Magazine right? So it’s deathlock” ucap August lagi dengan santai. 

“and you’re going to Indonesia the day after tomorrow morning right?” tembak August, Greyson hanya mengelos, akan kalah kalau Greyson mencoba untuk mengadu kata bersama August, wanita didepannya salah satu wanita yang punya sejuta alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang tiak dikehendakinya. Seperti saat ini.

“it’s up to you August up to you” ucap Greyson melengos. August tertawa keras, lalu mencubit pipi Greyson.

“okay okay you sweety little baby, i’m remove all of my schedule tomorrow, and going with you all day long, plus answering some paparazzi out there. Happy?” tanya August, lalu berdiri merapihkan nailpolishnya itu.

“THANK YOU!!!” sambur Greyson sambil memeluk August erat dari belakang, August kaget hampir menjatuhkan nailpolishnya, August dan Greyson tertawa bersama, memecah keheningan rumah mewah yang tinggal di daerah Menteng tersebut.


***

August melihat-lihat isi galeri foto-fotonya dimasa dia masih menjadi gadis biasa di Oklahoma, sebelum orang tuanya di mutasi ke Indonesia untuk mengatasi kasus-kasus yang bergelemit di Negara Indonesia ini. Terlihat foto-foto Friday night party mereka, teman-teman August lama, Greyson yang masih rambutnya panjang dengan rambut mangkok itu. August tersenyum ketika sampai di foto Greyson mencium pipi August lembut, sambil August memeluk Greyson erat dan tersenyum lebar ke arah kamera. August mengolder fotonya lagi, terlihat lagi foto Greyson yang sedang bersender di bahu August, dan August sedang tertawa lebar ke arah kamera. Ini momen yang indah untuk dilupakan... kefokusan August dibuyarkan ketika ranggapan tangan menghampirinya.

August menengok ke atas, dan tersenyum, melihat sosok lelaki indonesia tulen, berdarah asli negara Sumtara Barat sana. Dengan senyum lelaki itu yang hangat, dan tangan yang kekar selalu melindunginya. August menaikkan kacamata yang biasa dipakainya jika didepan komputer.

“eh papa, ketauan deh” ucap August geli, sambil masih melihat-lihat foto di MacBook August, yang diletakkan di ruang rapat atau juga bisa ruang kantor ayahnya di rumah August.

“itu waktu kita di Oklahoma?” tanya Papanya August, ketika melihat August digendong oleh papanya saat ulang tahun mereka yang ke 12

“mmhm, August kangen pas August masih di Oklahoma” ucap August.

“oh iya, kata Mama Greyson tadi kesini?” tanya Papanya, August mengangguk “iya, makan malem disini, niatnya bareng sama papa, tapi papanya nelpon ke mama pulang tengah malem” ucap August.

“emang Mentri Luar Negri itu ribet banget ya pah?” tanya August lagi, Ayahnya August hanya tersenyum lalu mengelus rambut August pelan. 

“semua pekerjaan itu berat sayang, baik pekerjaan mama, papa, dan juga kamu. Mungkin diantara kita bertiga di hari liburan bisa sibuk untuk melayani masyarakat” ucap Papanya bijak. August tersenyum kecil

“masih susah banget dipercaya pah, aku bisa menghidupi hidup sendiri, bayar charge HP aku, belanja sendiri, kayaknya semua barang yang aku punya lebih puas.” Lantun August, tersenyum, mengamati MacBooknya yang sukses dia beli dengan pure duit kerja payahnya sendiri.

“itu, adalah tembusan dari kerja keras. Hidup kita yang udah lebih dari cukup, harus dibatasi, jangan sampai tamak. Misalnya ya August sisihin 1 juta atau 700 ribu per tahun buat sedekah, jangan dinikmati sendiri sama August. Remember August...”

“there’s too much people who don’t have anything like we have, there’s many people who fight with his life just for one spoon of rice” ucap August diluar kepala, semenjak kecil, August sudah diberi tumpukan pepatah ayahnya itu, berlebih ketika August menjadi wanita yang hit di semua Asia.

“anak pinter, udah tidur sana, udah jam 1” ucap Ayahnya sambil mengusap pelan rambut August.

“there’s still another contract that record company gives me, dady” ucap August membenarkan kacamatanya. Lalu kembali membaca kontrak-kontraknya dengan label August yang akan habis di akhir tahun 2011 ini.

“tau gitu, kenapa August gak baca daritadi, emang August gak ada acara besok?” tanya Papanya. August hanya mengangkat bahunya.

“ada sih, cuman nemenin Greyson doang photo shoot, interview, sama ke acara tv. Itu doang” ucap August enteng, dan kembali fokus ke kontrak-kontranya itu.

“yaudah papa tinggal ya, Good Night August” ucap Papanya sambil mengecup pipi anak semata wayangnya itu

“good night pa” balas August, August kembali fokus ke dalam kontrak-kontraknya, dan membiarkan twitter, skype, msn, dan segala social networkingnya berjalan. Saat memfokuskan cara memperpanjang kontrak. Skype August berdering. August melihat notification “cheering pallenwest” August tersenyum lebar dan mengklik notifcation itu. terlihat Lauren sedang ada di kamarya. Tidak pernah berubah!

“AUGUST!!” teriak Lauren dari kamera, August segera menyalakan kamera webcam.

“LAUREN I MISS YA SOOO MADD” teriak pelan August exited.

“me too” ucap Lauren. “hey Greyson in your place now?” tanya Lauren to the point August menyeringai ini salah satu sifat Lauren to the point gak bertele-tele

“he was, but he’s in hotel now” ucap August. “good, well, i listened your Cheyyene video made by you” geli Lauren. Agust hanya tersenyum

“hehe, well what do you think?” tanya August, “You are a perfect couple!!!’ teriak Lauren. August mengnago “No we’re not Lauren! I don’t love him” ucap August. Lauren menggerakkan telunjuknya.

“remember what i told you when i was broke up with him?” taya Lauren. “yeah, you said that he loves me because he tells me everything what he’s thingking about” ucap August malas. Lauren mengangguk.

“exactly August!” ucap Lauren. August melengos “come on Luaren, we won’t. You know Greyson still loves you! You hear his songs!” protes August “yeah i know, that’s the point that i’m here” jawab Lauren dengan pelan. August menyeringit.

“what?” tanya August. “if he can’t move on, so can’t i, i mean not really move on, i have corbin here, but still you know, there’s a lil piece of my heart miss, when he talks to me, hug me, kiss me and stuff” ucap Lauren.

“you still love him do you?” tembak August to the point, Lauren menganggkat bahunya “i don’t know, sometime i want him, beside me, but sometime i just cant take care all of his fans blame at me” ucap Lauren lelah. “ i know what exactly your feel” balas August.

“hey August, will you say my greeting to him?” tanya Lauren. August mengangguk semangat.

“say to him that i do love him, but not the way i love him like the past, i love him the way i love other guy friends. I love him as my bestfriend, i want to be his friend again, and i just want to forget the statut of who are we, i jsut want to belike when i don’t used to be his girlfriend” ucap Luaren panjang. August mengnangguk.

“okki dokki! Lauren, may i go? Because it’s too late, i’m sleepy” ucap August, Lauren mengangguk, lalu mereka berdua mematikan webcamnya. August, mematikan laptopnya itu, lalu mencuci muka dan menyikat giginya. Segera merangsek ke tempat tidurnya, berkubu dalam selimut. August menatap langit-langit kamarnya.

“mungkin gak ya, gue sama Greyson pacaran?” tanya August dalam hati, lalu meninggalkan angannya dan segera mebangun mimpi dalam relungan malam indah, ditaburi oleh kerlipan bintang, mengitari sinaran suci Bulan...

***

>>> kind of a long part, but thank you for reading! let me know what do you think (:

(: :D

No comments:

Post a Comment